
Pantau.com - Dorna baru saja mengonfirmasi telah mencapai kesepakatan akan menggelar kejuaraan balap motor MotoGP dan WorldSBK di Indonesia. Lombok menjadi destinasi lokasi karena merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika.
Kabar ini disambut gembira oleh beberapa kalangan, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat. Maklum saja, Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah ajang balap grand prix pada 1997 di Sirkuit Sentul.
Di balik rasa antusiasme itu ada beberapa yang menilai skeptis dengan desain trek Sirkuit Mandalika. Pasalnya, desainnya tak ubah seperti lintasan di Monaco yang menggunakan model 'sirkuit jalanan'.
Tentu 'sirkuit jalanan' dan 'MotoGP' membuat alis kita terangkat melihat itu, dimana sepeda motor dengan kecepatan 220mph melintas dan dibatasi oleh dinding-dinding.
Baca Juga: Mantap, Lombok Bakal Jadi Tuan Rumah MotoGP 2021
Keraguan di atas langsung dibantah oleh Mark Hughes selaku MRK1 Consulting. Ia bersama dengan RoadGrip Motorsport, telah ditunjuk oleh Perusahaan Pengembangan Pariwisata Indonesia (IDTC) untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan menjalankan Sirkuit Mandalika.
"Kami sangat sadar bahwa ketika kami mengumumkan proyek ini ada sejumlah skeptisisme yang masuk akal tentang konsep sirkuit jalanan. Kami harus memperjelas bahwa trek telah dirancang dan akan dibangun dengan standar keamanan FIM yang sesuai untuk MotoGP," ujar Hughes, mengutip dari Crash, Kamis (21/3/2019).
Sementara itu CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta juga menjelaskan bahwa faktor keselamatan dan fasilitas turut diperhitungkan dengan baik. "Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak balapan di sirkuit jalanan, tetapi ini memiliki semua fasilitas sirkuit jalan- di tengah 'kota', semua hotel akan ada di sana, tetapi dengan keamanan penuh (keselamatan) untuk pengendara," ujar Ezpeleta.
Lintasan sirkuit tersebut nantinya merupakan trek permanen yang dibangun di atas jalan raya dengan adanya beberapa resor. Sebab, dalam hal tata letak yang sebenarnya, banyak sirkuit ditentukan oleh rencana jalan yang sudah ada untuk resor Mandalika.
"Rencana induk untuk tata letak resor sebenarnya sudah selesai sebelum kita terlibat. Dan kemudian antara Roadgrip, MRK1 dan ITDC kita telah mengubah desain trek itu. Kami tahu tidak bisa masuk dan mengubahnya sepenuhnya, sudah ada terlalu banyak yang diinvestasikan dalam hal itu, dan dengan dukungan Dorna dan juga FIM kami kemudian membuat beberapa perubahan kecil untuk mengakomodasi persyaratan keselamatan untuk lisensi Grade A," tegas Hughes.
Desain Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. (Foto: Crash)
Bakal Jadi Sirkuit Paling Spesial Selama Gelaran MotoGP
Diketahui, Sirkuit Mandalika akan memiliki trek sepanjang lebih dari 4,3 km, dengan 19 sudut. Selain itu ada 50.000 kursi pacuan yang juga direncanakan untuk umum bakal dibuat 100.000 kursi.
Hughes merasa positif dengan desain bangunan Sirkuit Mandalika, meski terlihat tak masuk akal jika dilihat di atas kertas. Ya, para pembalap bakal mengitari jalanan yang disampingnya berupa sebuah resor. Tak hanya itu, nantinya juga akan dibangun gedung pit yang berfungsi ganda.
"Ketika Anda tiba untuk melihat balapan seperti di trek MotoGP lainnya. Ini begitu berbeda, di sana semua infrastruktur ada, meski sebagian besar dari infrastruktur itu kemudian mengubah trek jalan dekat resor," tuturnya.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah MotoGP dan SuperBike, Ini Alasan Dorna Pilih Lombok
"Saya pikir itu sangat penting bagi Indonesia, Indonesia adalah negara yang sangat luas sehingga memiliki wilayah permanen di Indonesia di satu tempat tidak selalu masuk akal. Tetapi ini adalah cara yang baik bagi resor Mandalika. Misalnya, kita akan memiliki gedung pit fantastis yang akan berfungsi ganda sebagai pusat konferensi dan pameran sehingga akan digunakan di luar acara lomba dan merupakan bagian dari infrastruktur untuk tujuan pariwisata," paparnya.
Ilustrasi pemeliharaan aspal di Sirkuit Silverstone. (Foto: MCN)
Pemeliharaan Aspal
Sama seperti Sirkuit Mandalika yang nantinya bakal dilewati oleh berbagai kendaraan apabila tak ada kalender balap. Pihak pengembang sudah memiliki cara untuk mengatasi dan melakukan pemeliharaan dengan baik.
"Salah satu elemen bisnis inti untuk mitra kami Roadgrip adalah mempertahankan permukaan jalan, landasan pacu bandara dan mereka memiliki departemen teknis yang sangat komprehensif yang menangani spesifikasi aspal," jelas Hughes.
"Kami akan memiliki prosedur operasi standar yang membatasi jenis lalu lintas yang dapat menggunakan jalan itu sepanjang tahun untuk meminimalkan jumlah kerusakan, risiko kontaminasi, dan kami juga memiliki beberapa peralatan yang sangat khusus untuk mempertahankan tingkat cengkeraman sirkuit. Jadi kita benar-benar dapat mengukur gesekan sirkuit ketika itu baru dan kita kemudian dapat mempertahankannya untuk setiap balapan. Ada banyak ilmu di balik itu. Saya tidak perlu menjelaskannya, tapi kami sudah mengatasinya," katanya terkait pemeliharan aspal.
Tentunya Sirkuit Mandalika ini akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa dalam sejarah MotoGP karena memiliki desain trek jalanan, dimana para wisatawan bisa menyaksikan Marc Marquez dan kawan-kawan berpacu menarik gas kuda besinya dari sebuah resor atau hotel.
Selain itu, Indonesia dikenal memiliki fanbase terbesar MotoGP. Meski, belakangan kompetisi itu mengalami banyak kemunduran.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta