
Pantau.com - Sebuah laporan menyatakan pemerintah Amerika Serikat di bawah administrasi Trump diduga menjual teknologi nuklir kepada Arab Saudi.
Demokrat bersama Komite Pengawasan Gedung Putih tengah meluncurkan penyelidikan terkait dengan rencana administrasi Trump yang diduga akan memberikan teknologi nuklir sensitif ke Arab Saudi, meski ada peringatan dari pejabat Keamanan Nasional, kata Ketua Komite Kelalaian dan Reformasi House Elijah Cumming, Selasa, 19 Februari 2019.
Baca juga: 16 Negara Bagian AS Gugat Trump atas Pernyataan Darurat Nasional untuk Sebuah Tembok
Cumming mengatakan, dia sudah meminta Gedung Putih menyerahkan beberapa dokumen. Di antaranya adalah dokumen pertemuan Presiden Donald Trump dengan pengembang reaktor nuklir pada 12 Februari untuk mendiskusikan pengembangan nuklir.
Ia juga memperingatkan Gedung Putih terkait dengan upaya memberikan teknologi nuklir sensitif ke Arab Saudi yang bisa menjadi pelanggaran UU Energi Atom Amerika Serikat, seperti dilansir Sputnik, Kamis (21/2/2019).
Berdasarkan laporan dugaan tersebut, Komite tengah meluncurkan penyelidikan guna menentukan apakah tindakan yang dilakukan oleh administrasi Trump termasuk dalam kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat, atau lebih tepatnya, melayani mereka yang berdiri untuk keuntungan finansial sebagai akibat dari potensi dalam kebijakan luar negeri AS.
Baca juga: Resmi Perintahkan Pentagon, Trump Wujudkan Komando Luar Angkasa AS
Dokumen tersebut diawali dengan tawaran untuk menjual reaktor nuklir ke Arab Saudi di bawah perintah penasihat Trump yang didukung oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn.
Komite memperingatkan administrasi Trump, penyelidikan terkait upaya untuk memberikan tenaga nuklir sensitif ke Arab Saudi akan terus berlanjut. Namun, ada dugaan Saudi ingin menyaingi rival Timur Tengah mereka Iran yang juga mengembangkan nuklir.
- Penulis :
- Noor Pratiwi