
Pantau.com - Beberapa peneliti dari Monash University di Melbourne dan Canterbury University di Selandia Baru mengalami kesulitan untuk menemukan alasan semua robot berwarna putih.
Kesulitan itu mengarahkan mereka untuk menyelidiki apakah manusia memandang robot dengan kacamata ras, dan apakah hal ini mengubah perilaku mereka terhadap robot. Hasilnya, manusia membawa bias rasial mereka ke robot.
Baca juga: 'Kelumpuhan Musikal' pada Orang Usia di Atas 28 Tahun
Pada penelitian, para peserta diperlihatkan gambar orang-orang yang berkulit putih atau hitam, bersenjata atau tidak bersenjata dan mereka harus memutuskan apakah akan menembak orang itu atau tidak. Dalam studi ini, peserta juga diperlihatkan robot dengan dua warna 'kulit'.
"Apa yang kami amati adalah bahwa bias yang sama persis yang diamati pada manusia juga bisa diamati pada robot," kata Dr Christoph Bartneck, salah satu penulis penelitian dan seorang profesor di Laboratorium Teknologi Human Interface di University of Canterbury, Selandia Baru.
"Orang-orang mengubah perilaku mereka terhadap robot coklat dibandingkan dengan robot putih," katanya lagi.
"Rasisme secara umum adalah masalah besar dan kami, di bidang saya, sebagai pengembang robot, saya pikir kami memiliki tanggung jawab untuk tidak membuatnya lebih buruk."
Profesor Bartneck mengatakan, hal yang tidak masuk akal rasional bagi seseorang untuk berpikiran rasial ke robot.
Baca juga: Awas Bahaya Tidur dalam Keadaan Lampu Menyala
Tetapi penelitian juga menunjukkan bahwa orang melakukan hal yang sama dengan jenis kelamin juga.
"Jika Anda membuat robot dalam bentuk manusia, maka orang-orang cenderung memperlakukan robot-robot ini seolah-olah mereka hidup, dan kemudian pertanyaan-pertanyaan tentang ras, tentang gender, tentang hubungan yang kita miliki dengan robot-robot ini menjadi sangat penting."
- Penulis :
- Rifeni