Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Banyak yang Salah Kaprah, Ini Deretan Fakta Mengejutkan Ruang Angkasa

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

Banyak yang Salah Kaprah, Ini Deretan Fakta Mengejutkan Ruang Angkasa

Pantau.com - Alam semesta termasuk ruang angkasa yang sangat luas masih menyimpan sejuta misteri yang sampai saat ini belum dapat dipecahkan.

Saking luasnya, manusia dengan kecanggihan teknologinya saat ini disebut tidak akan mampu menjelajahi seluruh alam semesta. 

Ternyata ada banyak hal terkait pemahaman manusia terkait luar angkasa yang salah kaprah. Berikut deretan kesalahan fakta terkait luar angkasa yang selama ini dipercaya kebenarannya.

Warna Matahari

Ilustrasi matahari dalam sistem tata surya. (Foto: Pixabay)

Selama ini mungkin kita tahu bahwa pusat tata surya matahari mempunyai warna kuning, orangye hingga merah. Namun, hal itu ternyata salah.

Pada dasarnya matahari memancarkan semua warna dengan spektrum cahaya secara bersama-sama, di mana akan tampak warna putih jika riliat dari ruang angkasa.

Melansir dari situs Stanford Solar Center milik Stanford University, matahari pada dasarnya memiliki semua warna dicampur menjadi satu. Dalam pandangan mata manusia, warna ini akan ditangkap sebagai warna putih. Hal ini lebih mudah dilihat dalam gambar yang diambil dari luar angkasa.

Baca juga: Cincin Hilang hingga Kehidupan Asing, Ini 5 Fakta Tentang Planet Saturnus

Ilustrasi bumi dengan latar cahaya matahari. (Foto: Pixabay)

Lalu, mengapa selama ini kita melihat warna matahari sebagai warna kuning, orangye, hingga merah?

Hal itu dikarenakan atmosfer bumi. Atmosfer bumi ini membelokkan cahaya dengan efek yang disebut dengan Hamburan Rayleigh. Atmosfer bumi yang memiliki lapisan yang tebal menghamburkan cahaya matahari yang masuk. 

Cahaya dengan gelombang pendek seperti warna hijau, biru, dan ungu, sangat mudah terhambat atmosfer bumi. Sedangkan, cahaya dengan warna merah, kuning, orangnye tidak mudah terhambur sehingga dapat menembus lapiran atmosfer yang membuat mata manusia melihat warna matahari sebagai warna-warna tersebut.

Wajah Lain Bulan


Ilustrasi penampakan sisi bulan yang terlihat dari bumi. (Foto: Pixabay)

Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Fase bulan yang kita lihat selama ini berubah-ubah mulai dari bulan sabit hingga bulan purnama penuh. Tetapi, mengapa selama ini kita hanya melihat salah satu sisi bulan saja?

Sisi lain dari bulan yang tak pernah kita lihat disebut far side of the moon, yang selalu membelakangi bumi. Hal tersebut terjadi karena bulan mengalami penguncian gravitasi oleh bumi. Ketika rotasi dan revolusi bulan yang sama yaitu 29,5 hari membuat hanya satu wajah bulan yang mengitari bumi.


Ilustrasi penampakan sisi bulan yang terlihat dari bumi. (Foto: Pixabay)

Untuk diketahui, sisi lain jauh bulan pertama kali diabadikan oleh Luna 3 milik Uni Soviet pada 1959 dan pertama kali dilihat langsung oleh manusia dalam misi Apollo 8 milik Amerika Serikat pada tahun 1968.

Sisi lain bulan memiliki permukaan yang membentuk cekungan, NASA menyakini hal tersebut terjadi amibat gumpalan yang mencuat dari dalam perut bulan.

Baca juga: Pertama Kali! Ilmuan Berhasil Abadikan Black Hole di Luar Angkasa

Lubang Hitam

Ilustrasi black hole. (Foto: Pixabay)

Lubang hitam atau yang kita kenal sebagai Black Hole sampai saat ini masih sering menjadi perdebatan di antara para ilmuan. Black hole sendiri merupakan bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi yang paling kuat, bahkan cahaya sendiri tidak bisa melewatinya. 

Black hole sebenarnya merupakan benda aneh dan paling menarik yang pernah ditemukan di luar angkasa. Mereka adalah objek dengan kepadatan yang ekstrim.

Teori relativitas umum memprediksi bahwa membutuhkan massa besar untuk menciptakan sebuah lubang hitam besar. Teori relativitas umum dari Albert Einstein merupakan yang pertama meramalkan keberadaan lubang hitam.

Ilustrasi black hole. (Foto: Pixabay)

Einstein dalam teorinya ini juga memperkirakan lubang hitam akan membelokkan jalinan ruang-waktu dan melengkungkan jalur cahaya. 

Black hole lahir dari ledakan bintang yang telah mati atau dikenal dengan istilah supernova. Lubang hitam sebenarnya berbentuk bulat seperti planet bukan berbentuk bulat lingkaran. Black hole juga disebutkan dapat terus membesar hingga dikenal dengan julukan supermassive black hole.

Para astronom memperkirakan ada sekira 10 juta sampai satu miliar lubang hitam bintang, dengan kira-kira memiliki massa tiga kali dari matahari di Bima Sakti.

Penulis :
Kontributor NPW