
Pantau.com - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, memastikan diri melaju ke babak kedua setelah membekuk lawannya asal Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata dengan skor 21-15, 21-16, pada laga pertama Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Pasangan Jepang langsung mengambil inisiatif serangan dengan mengambil momentum terlebih dahulu. Namun, Greysia Polii mampu membuat Sakuramoto/Takahata saling beradu reli panjang, hingga skor imbang dengan 7-7.
Meski saling serang diperlihatkan, akhirnya wakil Merah Putih makin percaya diri untuk merebut gim pertama dari tangan Sakuramoto/Takahata setelah pukulan Greysia Polii membuat mereka unggul 19-15. Dan akhinya Greysia/Apriyani sukses menutup set ini dengan keunggulan 21-15 atas duet Sakuramoto/Takahata.
Baca juga: Ini Alasan Praveen/Melati Kalah dari Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich
Gim kedua, Greysia/Apriyani langsung tancap gas dengan meraih empat angka beruntun untuk membawa unggul 6–1 atas Sakuramoto/Takahata. Namun, error yang banyak membuat ppasangan Jepang lebih dulu unggul di interval. Setelah istirahat, lima poin beruntun berhasil diraih oleh Wakil Jepang untuk memperpanjang asa pada gim kedua ketika skor 16-19 untuk keunggulan Greysia/Apriyani. Beruntung, wakil Merah Putih itu mengakhiri pertandingan dengan skor 21-16.
"Puji Tuhan kami bisa melewati babak ini, kami memang mau melewati babak demi babak dan fokus ke pertandingan selanjutnya. Tadi lebih ke kondisi psikis, lawan belum siap menghadapi angin, dan penonton kasih semangat. Dari segi teknik, kami tidak boleh lengah dari pasangan Jepang, dari fisik juga," ujar Greysia, di Istora, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Baca juga: Sempat Tertinggal, Jojo Kalahkan Rasmus di Babak Pertama Indonesia Open
Bermain sebagai tuan rumah pun tidak selalu menguntungkan menurut Greysia Polii. Baginya, untuk ganda putri saat ini persaingan selalu ketat dan ramai.
“Ya ini, turnamen super 300 sekarang rasanya sama dengan super 1000. Karena mau olimpiade, pasangan Jepang saja bersaing dengan sesama pemain dari negara mereka sendiri. Sedangkan kami bersaing dengan diri sendiri dan pemain negara lain. Mereka bersaing untuk mendapatkan posisi kami, bukan cuma kami yang merasakan, pemain negara lain pun juga merasakan hal ini," tambah Greysia Polii.
"Sekarang sepertinya semua mau ikut (turnamen), kami harus tancap gas dari awal," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta