
Pantau.com - Rupiah kembali mengalami tekanan. Nilai tukar rupiah ditutup melemah 108 poin ke Rp13.893 per dolar Amerika pada Jumat (20/4/2018).
Angka tersebut semakin jauh dari proyeksi ABPN sebesar Rp13.400 per dolar Amerika.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doddy Budi Waluyo mengatakan hal ini disebabkan oleh faktor tekanan ekonomi global. Pihaknya mengaku terus melihat kekuatan ekonomi regional agar pelemahan tidak berlangsung terlalu lama.
"Memang masih cukup menahan kuatnya rupiah, bahwa terjunnya tekanan dari global yang cukup besar itu memang memperlemah mata uang di regional, jadi tetap harus dilihat kekuatan domestik ini bisa menahan pelemahan lebih lama dari rupiah," ujarnya saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Baca juga: Duh! Rupiah Kian Melemah Terhadap Dolar Amerika Hingga Menyentuh Rp13.806
Namun Doddy mengatakan, saat ini kekuatan ekonomi Indonesia masih dalam kondisi yang cukup baik. "Yang harus kita lihat kekuatan domestik masih cukup baik, kita lihat inflasi juga masih rendah di bulan terakhir, kita juga lihat dari sisi eskpor kita, trade balance kita juga positif di bulan terakhir," paparnya.
Sehingga pihaknya mengaku tidak khawatir dan terus berupaya melakukan perbaikan untuk menstabilkan kondisi rupiah.
"BI tidak khawatir, artinya tetap dari posisi untuk terus di pasar, stabilkan rupiah kita menggunakan instrumen yang digunakan saat ini," pungkasnya.
- Penulis :
- Widji Ananta