
Pantau.com - Seorang teman sekelas calon Hakim Agung Brett Kavanaugh, yaitu Chad Ludington buka suara terkait kasus yang membelit Kavanaugh.
Komentar itu muncul beberapa hari setelah FBI membuka penyelidikan baru yang diminta oleh Senat, setelah menerima laporan pelecehan dari tiga wanita. Kavanaugh yang mabuk, disebutkan melakukan pelecehan seksual terhadap tiga wanita, saat masih menjadi mahasiswi pada tahun 1980-an.
"Saya benar-benar dapat mengatakan bahwa dalam menyangkal kemungkinan bahwa dia pernah pingsan karena minum dan dalam meremehkan tingkat dan frekuensi minumnya, Brett belum mengatakan yang sebenarnya," kata Chad Ludington kepada wartawan, yang dikutip dari AFP, Selasa (2/10/2018).
Baca juga: Nih, Mobil 'Black Limo' Super Canggih Milik Presiden Amerika Serikat
Profesor North Carolina State University itu juga menilai, Kavanaugh menjadi sangat agresif ketika ia sedang mabuk berat.
Sebelumnya, Trump membela pilihannya tetapi mengakui bahwa Kavanaugh sedikit kecanduan terhadap alkohol.
Dalam konferensi pers Gedung Putih, presiden AS berusaha untuk memaafkan kecanduan alkohol yang diderita oleh remaja. "Saya terkejut betapa vokal dia tentang fakta bahwa dia suka bir," kata Trump.
"Dia mengalami sedikit kesulitan. Dia berbicara tentang hal-hal yang terjadi ketika dia minum. Ini bukan orang yang mengatakan. Dia sangat kecanduan alkohol."
Dia juga mempertanyakan mengapa para peneliti perlu memeriksa catatan sekolah tinggi Kavanaugh yang berusia 53 tahun.
"Saya pikir sangat tidak adil untuk memunculkan hal-hal seperti ini," kata Trump.
"Saya lulus dari sekolah menengah dan ketika saya tidak minum, saya melihat banyak orang minum," katanya.
Baca juga: Berkirim Surat Mesra, Donald Trump 'Fell in Love' dengan Kim Jong Un
"Mereka minum bir dan menjadi gila dan mereka di sekolah menengah. Apakah itu berarti bahwa mereka tidak dapat melakukan sesuatu yang ingin mereka lakukan dalam hidup mereka?"
Dia kembali ke tema selama kampanye bersambung di Tennessee, di mana dia menuduh oposisi Demokrat dimotivasi oleh politik.
"Mereka telah buta dalam kemarahan yang membabi buta sejak mereka kehilangan 2016. Mereka telah pergi loko," katanya kepada pendukung.
- Penulis :
- Widji Ananta