
Pantau.com - China saat ini memperbolehkan lagi penggunaan cula badak dan tulang harimau untuk bahan pengobatan dan kegiatan budaya.
Pencabutan larangan yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun itu dianggap oleh lembaga pelindung satwa seperti WWF akan menimbulkan dampak yang mengerikan.
Dewan Negara China mengeluarkan aturan baru untuk menggantikan aturan sebelumnya tahun 1993 yang melarang perdagangan tulang harimau dan cula badak.
Aturan baru masih melarang penjualan, penggunaan, ekspor, dan impor barang-barang seperti itu, namun memberikan pengecualian untuk digunakan dalam penelitian keilmuwan dan kedokteran, penggunaan di bidang pendidikan, dan bagian dari pertukaran budaya.
"Cula badak dan tulang harimau yang dibesarkan dalam kandang boleh digunakan untuk penelitian kedokteran atau perawatan medis penyakit berat," menurut aturan tersebut.
Cula badak dan bagian dari harimau dimasukkan dalam kategori barang antik boleh digunakan dalam pertukaran budaya, dengan persetujuan dari pihak berwenang. Namun, barang-barang tersebut tidak boleh dijual di pasar atau dipertukarkan lewat internet.
Aturan baru ini akan mulai diberlakukan 6 Oktober.
Dana Satwa Liar Dunia (WWF) mengatakan, langkah yang diambil Beijing itu akan menimbulkan dampak yang mengerikan secara global dan menjadi tamparan besar bagi usaha melindungi harimau dan badak di alam liar.
"Bahkan bila larangan itu hanya untuk digunakan sebagai barang antik dan penggunaan di rumah sakit, namun perdagangan akan meningkat karena terjadi kebingungan di kalangan penegak hukum mengenai mana produk yang sah dan mana yang tidak. Ini akan meningkatkan perdagangan produk dari harimau dan badak," kata WWF, seperti dikutip ABC, Selasa (30/10/2018).
Baca juga: Jembatan Terpanjang Dunia di China Dianggap Ancam Populasi Lumba-lumba
Beijing melarang perdagangan tulang harimau dan cula badak yang keduanya digunakan dalam obat tradisional China. Perdangan 25 tahun lalu itu dianggap sebagai bagian dari usaha global yang menurunkan jumlah satwa tersebut di alam liar.
Meski meningkatkan perekonomian, pemburuan liar marak terjadi akibat meningkatnya permintaan.
Peternakan harimau komersial diperbolehkan di China, dan meski penggunaan tulang harimau untuk obat dilarang namun bagian harimau dari peternakan ini sering kali masih digunakan dalam obat minuman dan pengobatan lain.
Kelompok pegiat binatang mengatakan, resep obat-obatan tradisional China bisa menggunakan bahan pengganti dari binatang liar lainnya.
Beberapa pejabat China mengatakan, pelarangan sepenuhnya penggunaan bahan-bahan dari binatang liar akan mengancam keberadaan obat tradisional China.
Baca juga: Pengamat Sarankan Larangan untuk Memanjat Tembok Besar China
- Penulis :
- Noor Pratiwi