
Pantau.com - Seorang wartawan asal Amerika Serikat yang bekerja utuk saluran televisi Iran ditahan di Washington dan akan tampil dalam pengadilan AS pada Jumat (18/1/2019).
Iran telah mengimbau pembebasan segera bagi Marziyeh Hashemian, pembuat film dokumenter dan televisi berbahasa Inggris Iran yang sebelumnya ditangkap pada Minggu (13 Januari 2019) oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) di Bandar Udara Internasional St. Louis Lambert.
"Marzieh Hashemi, yang ditahan FBI atas dakwaannya yang tidak diketahui, akan tampil di satu pengadilan Washington DC pada Jumat (18/1/2019)," kata Press TV tanpa memberi penjelasan lebih jauh.
Baca juga: Duh, Bandara Sydney Hentikan 40 Penerbangan! Pemerintah Australia Harus Tahu Alasannya
Sebelumnya, Marziyeh Hashemian, seorang jurnalis PressTV secara misterius ditahan selama lebih dari 48 jam oleh FBI setelah ditangkap di Bandara Internasional St. Louis Lambert.
Wartawan itu mengklaim bahwa jilbabnya telah dicopot selama pemeriksaan. Tak hanya itu, para pejabat AS menolak aksesnya ke makanan halal atau vegan selama beberapa hari, meninggalkannya dengan hanya pretzel dan roti.
Hashimi dilahirkan dengan nama Melanie Franklin di New Orleans, Louisiana. Dia pindah ke Iran pada 2008.
Selama perjalanan untuk mengunjungi saudara lelakinya yang sakit dan kerabat lainnya ketika dia ditahan, kata PressTV. Kerabat Hashimi dilaporkan kehilangan kontak dengannya selama 48 jam dan baru-baru ini mengetahui bahwa dia ditahan oleh otoritas AS.
Baca juga: Karena Jilbab, Jurnalis Press TV Ini Ditahan FBI Selama 48 Jam di Bandara St. Louis Lambert
- Penulis :
- Noor Pratiwi