
Pantau.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pejabat intelijen Arab Saudi terkejut setelah mendengarkan rekaman audio pembunuhan kolumnis The Washington Post, Jamal Khashoggi.
“Semua yang bertanya telah mendengarkan rekaman audio dari pembunuhan ini. Organisasi intelijen kami tidak menyembunyikan apa pun. Selain Arab Saudi, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Jerman dan Inggris mendengarkan rekaman ini. Rekaman (isi) itu adalah bencana nyata," kata Erdogan kepada wartawan, yang dikutip dari Sputnik, Senin (13/11/2018).
"Bahkan petugas intelijen dari Saudi terkejut ketika dia mendengarkan rekaman itu. Bahkan dia berkata, Orang ini (pelaku) mungkin menggunakan heroin."
Baca juga: Bukti Rekaman Ini Bisa Seret Mohammed bin Salman dalam Pembunuhan Khashoggi
Erdogan menyatakan, Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman berjanji untuk menjelaskan insiden kematian Khashoggi, dan akan melakukan upaya untuk mengusut peristiwa berdarah itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa intelijen negara itu telah mendengarkan rekaman itu, meskipun ia sendiri tidak mendengarnya.
"Kanada telah diberitahu sepenuhnya tentang apa yang dikirimkan Turki," kata Trudeau kepada para wartawan dari Kedutaan Besar Kanada di Paris.
Baca juga: Buntut Kematian Khashoggi, Turki-Prancis Terlibat 'Perang Dingin'
- Penulis :
- Widji Ananta