
Pantau.com - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dalam pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 menyerukan pentingnya konsistensi kebijakan dari negara-negara maju, karena perubahan kebijakan dapat mempengaruhi perekonomian global.
Menkeu Sri Mulyani menghadiri pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 (Finance Track) dalam dua hari berturut-turut, yaitu 21-22 Juli 2018.
Dalam pertemuan tersebut, isu perdagangan internasional tetap menjadi perhatian para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20, karena mengingat dampak perdagangan terhadap risiko pertumbuhan ekonomi dunia dan volatilitas global.
Baca juga: Indonesia akan Milik Dua Acuan Pasar Uang, Mekanismenya?
Menurut keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Buenos Aires, Sri Mulyani menekankan perlunya transparansi dan komunikasi kebijakan ekonomi negara-negara maju karena dinilai dapat mempengaruhi perekonomian dunia.
Selanjutnya, dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia mendukung penuh program infrastruktur G20, khususnya perpanjangan Global Infrastructure Hub hingga 2022.
Terkait dengan perpajakan, Indonesia menyambut baik usaha G20, melalui Satuan Tugas untuk Ekonomi Digital-Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD Task Force for Digital Economy), di dalam mendorong kesepakatan bersama terkait isu perpajakan kegiatan ekonomi digital.
Sri Mulyani menyatakan perlu adanya kesepakatan global mengenai cara melakukan perpajakan terhadap ekonomi digital. Diskusi mengenai "value creation" dalam ekonomi digital menjadi isu yang sangat krusial.
Baca juga: Apa Itu Perang Mata Uang dan Sejarah Kemunculannya?
Sebagai pembicara untuk topik "Future of Work" mengenai dampak dari teknologi digital, Sri Mulyani menyampaikan perlunya mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi perubahan.
Menurutnya, dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan digital, dukungan fiskal perlu dilakukan untuk upaya menambah dan meningkatkan keahlian sumber daya manusia.
"Pada saat bersamaan, kita harus mengembangkan pemanfaatan perkembangan Big Data, di dalam pembuatan keputusan," ujarnya.
- Penulis :
- Nani Suherni