Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Tegaskan Dukungan kepada Afrika Selatan di G20 Meski Tak Diundang Trump ke KTT 2026

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

China Tegaskan Dukungan kepada Afrika Selatan di G20 Meski Tak Diundang Trump ke KTT 2026
Foto: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun (sumber: ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Pantau - Pemerintah China secara resmi menyatakan dukungan kepada Afrika Selatan untuk tetap berpartisipasi dalam kerja sama G20, meskipun negara tersebut tidak diundang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di AS pada tahun 2026.

Dukungan China dan Ketegangan Transisi Kepemimpinan

Dukungan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat, 12 Desember 2025.

"China mendukung Afrika Selatan untuk terus berpartisipasi dalam kerja sama G20. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Afrika Selatan dan semua anggota G20 lainnya untuk membela multilateralisme, mendorong pertumbuhan ekonomi dunia, dan meningkatkan tata kelola ekonomi global," ungkapnya.

Sejak 1 Desember 2025, Amerika Serikat secara resmi menerima Presidensi G20 dari Afrika Selatan.

Namun, transisi kepemimpinan G20 ini sempat diwarnai ketegangan setelah Presiden Trump memboikot KTT G20 di Johannesburg dengan alasan dugaan pelanggaran HAM terhadap warga kulit putih di Afrika Selatan.

Trump juga mengkritik prioritas Afrika Selatan dalam isu perdagangan dan iklim yang dianggap bertentangan dengan kebijakan pemerintahannya.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menolak menyerahkan kepemimpinan G20 secara simbolis kepada diplomat senior AS, memicu eskalasi ketegangan antara kedua negara.

Sebagai respons, Presiden Trump memutuskan untuk tidak mengundang Afrika Selatan ke KTT G20 2026 yang akan digelar di resor golf Trump National Doral Miami, milik keluarganya.

"Bulan lalu, Afrika Selatan menjadi tuan rumah KTT G20 di Johannesburg. Ini merupakan kesuksesan penuh yang sangat dipuji oleh komunitas internasional," tambah Guo Jiakun.

Ia juga menegaskan bahwa G20 sejak lama menjunjung prinsip solidaritas, kerja sama, dan konsultasi yang setara.

"Sebagai anggota pendiri G20, Afrika Selatan menghadiri semua KTT sebelumnya dan selama ini memainkan peran penting dalam kelompok tersebut," ia mengungkapkan.

Fokus G20 di Bawah Kepemimpinan Trump dan Komposisi Anggota

Pada tahun 2026, Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump akan mengusung tema utama "The Best Is Yet to Come" dalam KTT G20.

AS memprioritaskan tiga tema utama dalam kepemimpinannya:

  • Memajukan kemakmuran ekonomi dengan mengurangi hambatan regulasi.
  • Membuka rantai pasok energi yang terjangkau dan aman.
  • Memelopori teknologi dan inovasi baru.

KTT G20 2026 akan bertepatan dengan peringatan 250 tahun kemerdekaan Amerika Serikat dan akan diselenggarakan di Miami, Florida, yang disebut sebagai "salah satu kota terhebat di AS" dalam keterangan pers resmi dari Departemen Luar Negeri AS.

G20 sendiri merupakan forum kerja sama ekonomi internasional yang dibentuk pada tahun 1999 sebagai respons terhadap krisis keuangan global 1997–1999.

Sejak 2023, Uni Afrika secara resmi menjadi anggota tetap G20.

Saat ini, G20 terdiri dari 19 negara dan dua organisasi regional, yaitu Uni Eropa dan Uni Afrika.

Daftar lengkap anggota G20 adalah sebagai berikut: Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Tiongkok, Turki, Uni Eropa, dan Uni Afrika.

Penulis :
Leon Weldrick