
Pantau.com - Salah satu mitos yang kuat beredar di masyarakat ialah dilarangnya melakukan hubungan seks saat periode kehamilan, padahal itu adalah salah. Wanita hamil tidak dilarang untuk berhubungan badan dengan suaminya, tetapi harus tahu dalam memilih posisi berhubungan seks yang aman.
Lalu posisi apa yang tepat dilakukan saat sang ibu dalam keadaan perut membesar? Menurut Dokter Kandungan dr.Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG.,M.Kes ada tiga posisi yang dapat dilakukan yakni menyamping (spoon), woman on top, dan doggy style.
Baca juga: Jangan Sepelekan Migrain Saat Hamil, Bisa Berisiko Keguguran Loh!
"Posisi misionaris atau ibu berbaring telentang sebaiknya tidak dilakukan untuk menghindari nyeri dan kontraksi belebihan. Posisi ini dapat meningkatkan tekanan pada rahim dan memengaruhi aliran darah ke plasenta sehingga menyebabkan janin kekurangan oksigen," tulis Dr. Dara dalam karya tulisnya 'Hamil Tanpa Galau' terbitan Grasindo 2019.
Dr. Dara menjelaskan waktu berhubungan badan yang tepat saat ibu hamil ialah pada trimester kedua atau kehamilan usia 3 hingga 6 bulan, karena ibu hamil masih merasa nyaman secara fisik. Pada periode ini rasa mual, lelah, pusing dan berbagai keluhan lainnya sudah hilang.
"Ditambah lagi, perut yang belum terlalu besar, peningkatan energi dan gairah seksual lebih. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan aliran darah ke vagina serta kuantitas pelumas vagina bertambah," jelas Dr. Dara.
Lebih lanjut, faktanya kebanyakan pria menyukai postur tubuh ibu hamil pada periode tersebut. Payudara yang membesar, belum lagi hormon kehamilan yang membuat wanita lebih glowing dapat meningkatkan gairah seksual sang suami.
Baca juga: Ibu Hamil Minum Obat Sembarangan Bisa Membuat Bayi Cacat
Dr.Dara juga membantah keras aktivitas seks saat hamil akan memicu keguguran, mengingat kekuatan otot rahim dan cairan ketuban akan melindungi janin dengan aman.
"Lendir tebal yang menutupi leher rahim juga membantu melindungi janin dari bahaya infeksi. Jika kehamilan sehat dan normal, berhubungan seks selama hamil tidak berbahaya," tutupnya.
- Penulis :
- Dini Afrianti Efendi