
Pantau.com - Anggota Majelis Nasional Venezuela dari Wilayah Petare menyerukan militer agar melihat bahwa mereka telah mendukung rezim politik yang salah, dan telah merampas kekuasaan.
Miguel Pizarro, yang merujuk kepada pertemuan terbuka utama oposisi yang dijadwalkan 23 Januari, mengatakan itu akan menjadi hari rakyat menunjukkan kekuatan mereka, jutaan warga Venezuela akan memperlihatkan mereka menginginkan perubahan, memberitahu masyarakat dunia bahwa perang takkan berakhir.
"#23E (protes 23 Januari) ini adalah hari untuk juga memberitahu FANB (Angkatan Bersenjata Bolivaria Nasional Venezuel) dan militer, agar berhenti mendukung kediktatoran dan memihak rakyat, untuk membantu kami mewujudkan peralihan yang kita semua inginkan ini," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Baca juga: Maduro Tuduh Ketua Majelis Nasional Venezuela Bersekongkol dengan Intelijen AS
Pada hari yang sama Majelis Nasional menyeru FANB agar bekerja sama untuk memulihkan tatanan konstitusional. Angkatan Bersenjata Venezuela mengakui Presiden baru Nicolas Maduro untuk priode 2019-2025.
"Kami bersedia mati, sebagaimana kami telah bersumpah, untuk mempertahankan Undang-Undang Dasar ini," Menteri Pertahanan Venezuela Padrino Lopez.
Beberapa demonstrasi untuk menentang Pemerintah Maduro diselenggarakan di seluruh negeri tersebut pada Ahad.
Baca juga: Meksiko Desak Blok Regional Tak Campuri Internal Venezuela
Pemrotes berencana berkumpul di bawah satu atap pada Rabu bagi perlaihan pemerintah serta pemilihan umum yang bebas, transparan dan demokratis.
Maduro diambil sumpahnya untuk masa jabatan kedua pada 10 Januari, setelah ia terpilih kembali sebagai Presiden Venezuela, dengan 67,8 persen suara --naik 16,8 persen sejak ia diambil sumpah pertama.
- Penulis :
- Widji Ananta