
Pantau.com - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengisyaratkan kesiapan negaranya untuk membahas program rudal balistiknya dengan AS. Tetapi Donald Trump harus hentkan perdagangan senjata di Timur Tengah.
“Jika Anda ingin membahas rudal balistik, maka kita perlu membahas jumlah senjata yang dijual ke wilayah kami. Jadi jika mereka ingin berbicara tentang rudal kami, mereka harus terlebih dahulu berhenti menjual semua senjata ini, termasuk rudal ke wilayah ke Timur Tengah," tegas Zarif, seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (18/7/2019).
Baca juga: Di Tengah Ketegangan Timur Tengah, Iran-Turki Umbar Kemesraan
Dia juga menegaskan Iran akan menegosiasikan program rudal balistiknya dan memulai kembali perundingan dengan AS mengenai kesepakatan nuklir Iran 2015.
"Amerika Serikat yang meninggalkan meja perundingan, dan mereka selalu disambut untuk kembali," ujar Zarif.
Iran sebelumnya menegaskan bahwa program rudal balistiknya murni bersifat untuk pertahanan, dan merupakan komponen paling penting dari kedaulatan negara.
Baca juga: Hunt pada UE: Jika Kesepakatan Nuklir Iran Tak Dijaga, Timteng dalam Bahaya
Sebelumnya, Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa menyatakan akan membalas pembajakan Inggris terkait penyitaan minyak tanker Iran di lepas pantai Gibraltar.
Iran meminta Inggris agar segera membebaskan tanker minyak tersebut, yang disita oleh Marinir Kerajaan Inggris lantaran diduga melanggar sanksi Eropa dengan mengirim minyak ke Suriah.
- Penulis :
- Widji Ananta