Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Jepang Hukum Mati Sakho Asahara, Pelaku Serangan Kereta Tokyo 1995 Silam

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Jepang Hukum Mati Sakho Asahara, Pelaku Serangan Kereta Tokyo 1995 Silam

Pantau.com - Shoko Asahara, pemimpin kultus Aum Shinrikyo yang melakukan serangan sarin mematikan di kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995, dieksekusi pada hari Jumat (6/7/2018). 

Namun, Kementerian kehakiman tidak akan segera mengkonfirmasi laporan.

Dia telah dijatuhi hukuman mati selama lebih dari satu dekade karena serangan yang menewaskan 13 orang dan melukai ribuan lainnya.

Mengutip AFP, Shoko Asahara adalah narapidana yang di eksekusi pertama dari 13 anggota kultus yang dijadwalkan akan divonis.

Baca juga: Kapal Wisatawan China Tenggelam di Phuket Thailand, 49 Orang Dinyatakan Hilang

Peristiwa 20 Maret 1995 mengejutkan dunia dan menyebabkan penumpasan besar-besaran.

Serangan sarin tersebut melumpuhkan Ibu Kota Jepang yang mengubahnya menjadi zona perang virtual. Saat itu, banyak warga yang linglung saat ke luar dari kereta bawah tanah tersebut. Beberapa orang pingsan dengan busa di mulut.

Asahara lahir Chizuo Matsumoto pada tahun 1955 di pulau barat daya Kyushu dan mengubah namanya pada tahun 1980-an, ketika kultus Aum sedang dikembangkan.

Baca juga: Oprah Winfrey Ikut Pilpres AS?

Ia dipandang sebagai seorang pembicara karismatik yang menyulap dirinya dalam mistisisme untuk menarik orang-orang yang direkrut ke kultus hari kiamat yang ia kembangkan pada tahun 1980-an.

Kultus Aum, sekarang berganti nama menjadi Aleph, secara resmi tidak mengakui Asahara pada tahun 2000, tetapi itu tidak pernah dilarang.

Para ahli mengatakan, mantan guru tetap memiliki pengaruh kuat, dengan beberapa anggota menggunakan foto-foto dirinya dan rekaman suaranya untuk meditasi.

Penulis :
Widji Ananta