Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Jumlah Penduduk Miskin 9,82 Persen, Terendah Sejak 1998

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Jumlah Penduduk Miskin 9,82 Persen, Terendah Sejak 1998

Pantau.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan per Maret 2018 sebesar 9,82 persen atau mencapai 25,92 juta orang. Berkurang 633,2 ribu orang dibandingkan September 2017 lalu sebesar 26,58 juta.

Kepala BPS, Suharianto mengatakan jumlah  tersebut merupakan presentase terendah sejak era krisis moneter tahun 1998 silam. Angka tersebut juga pertama kalinya tingkat kemiskinan Indonesia berada pada presentase satu digit.

"Ini pertama kali Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit, terendah sejak 1998. Meski penurunan jumlah penduduknya tidak yang paling tinggi," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Baca juga: NJOP Jakarta Naik, Masih Adakah Rumah Rp100 Juta Dijual?

Ia menilai penurunan jumlah penduduk miskin ini dipengaruhi beberapa sebab. Diantaranya adanya beberapa program pemerintah melalui bantuan sosial kepada masyarakat miskin.

"Selain itu karena ada peningkatan penyaluran program beras sejahtera (rastra) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)," ungkapnya.

Pihaknya mencatat bantuan sosial tunai dari pemerintah meningkat 87,6 persen pada triwulan 1 2018. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan 1 2017 yang hanya naik 3,39 persen.

Program beras sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Triwulan I juga menurutnya, telah tersalurkan sesuai jadwal. Selain itu lanjutnya, penurunan jumlah penduduk miskin juga dipengaruhi inflasi umum pada periode September 2017 hingga Maret 2018 yang terjaga di level 1,92 persen. 

Kemudian rata-rata pengeluaran perkapita/bulan untuk rumah tangga berada di 40 persen lapisan terbawah selama periode September 2017 hingga Maret  2018 tumbuh 3,06 persen. Nilai tukar petani Maret 2018 berada diatas angka 100 yakni 101,94.

Baca juga: Update Kenaikan Harga Telur Ayam yang Cetak Rekor

Namun menurutnya masih ada pekerjaan yang harus dilakukan karena meski presentase dalam angka satu digit namun jumlahnya masih cukup besar yakni lebih dari 25 juta orang.

"Kalau kita lihat semuanya dua digit dan ini terendah tetapi menurut saya kita masih punya banyak PR, bagaimana caranya supaya kebijakan lebih tepat sasaran sehingga penurunan kemiskinan lebih tepat," katanya.

"Yang dikeluhkan beberapa tahun belakangan ada penurunan tapi sangat lamban sekali. Jadi memang ini presentase kemiskinan paling rendah yaitu 9,82 persen tapi jumlahnya masih besar 25,95 juta," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni