Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ketua KPU RI, Blak-blakkan Soal Serangan Hacker di Situs KPU

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Ketua KPU RI, Blak-blakkan Soal Serangan Hacker di Situs KPU

Pantau.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, blak-blakkan mengenai situs KPU yang sering kali down dan tidak bisa diakses saat momen-momen penting, seperti real count saat Pilkada dan Pemilu.Arief membenarkan adanya aktivitas hacking yang sangat besar menyerang situsnya, " Jadi sudah tau keamanannya gimana, KPU terus bentengi sistem IT kita semakin baik, tapi percayalah semakin kekuatan ditingkatkan, serangan itu juga semakin banyak," ujar Arief dalam acara diskusi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2018).

Baca Juga: Pengamat Politik 'Sentil' KPU Terkait Insiden 'Kampanye Damai' di Monas

Serangan yang dilakukan yakni merubah hasil real count yang membuat tim IT kewalahan, bukannya memberi informasi kepada masyarakat, hasil real count yang berubah-ubah itu membuat masyarakat bingung. Sehingga diputuskan untuk di takedown (ditutup)."Salah atau antisipasi kami ambil keputusan untuk pilkada kita tampilkan real count nya, angka itu diserang berubah lagi, dibetulkan lagi, berubah lagi, begitu seterusnya itu menganggu nalar berfikir yang masyarakat, akhirnya distop dulu selesaikan hasil manualnya baru setelah itu kita upload," papar dia."Baru setelah diupload hasil akhirnya, serangan berenti," sambungnya.Sistem pengamaan itu padahal dilakukan dengan menggandeng beberapa pihak seperti Badan Siber Sandi Nasional (BSSN), IT Forensik Polri dan beberapa pihak lainnya, tapi ia enggan memberitahukan aktivitas tersebut yang diduga semakin memancing serangan.

Baca Juga: Kubu Jokowi-Ma'ruf Sindir Prabowo yang Mesra dengan Cina

"Kami sudah kerjasama semua tapi tidak kami ekspos itu kami menjaga supaya orang tidak tertantang, ketika (website) semakin protektif naluri menyerangnya semakin tinggi juga," lanjutnya.Seperti diketahui, polemik persoalan banyaknya 'hantu-hantu' di website KPU ini memang banyak dikeluhkan peserta pemilu, khusunya timses Prabowo-Sandiaga yang menemukan dna menduga adanya kecurangan akibat lemahnya website KPU, terlebih menjelang Pilpres yang seharunya bisa diantisipasi dan diperbaiki.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta