
Pantau.com - Ketua panitia pelaksana (panpel) Persis Solo, Muhammad Faried Badres, membuat keputusan mengejutkan dengan mengundurkan diri dari jabatannya, Jumat 14 Juni 2019 malam WIB. Badres mundur karena tak bisa membagi waktu dengan pekerjaannya di Kota Solo.
Pengumuman mundur itu disampaikan melalui media sosial pribadinya. Ia meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan selama menjabat, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya.
Badres ditunjuk sebagai Ketua Panpel Persis Solo kali pertama saat Persis terpaksa pindah home base ke Stadion Wilis, Kota Madiun, pertengahan musim 2018. Sejak itu dia dipercaya oleh manajemen menangani laga-laga yang dijalani Laskar Sambernyawa. Namun, setelah merenung cukup lama, ia akhirnya memutuskan mundur dari posisinya tersebut. Ia menyerahkan kebijakan kepada manajemen untuk menunjuk ketua panpel yang baru.
“Saya ingin fokus di pekerjaan. Selama saya jadi ketua panpel di Stadion Wilis musim lalu, saya susah membagi waktu,” ungkap Badres saat dihubungi Pantau.com, Selasa (18/6/2019).
Tak ayal, pilihan berat dengan meninggalkan jabatannya itu semakin mantap diambil karena dirinya tak dilibatkan dalam celebration game di Stadion Wilis, Minggu 16 Juni 2019. Selain itu, keputusan itu diambil pada waktu yang jauh dari pelaksanaan laga home untuk musim 2019. Badres pun berharap tidak mau membuat manajemen susah mencari penggantinya. Laga home menurutnya masih agak lama, praktis manajemen miliki kesempatan untuk mencari pengganti.
Baca Juga: Liga 2 Akan Segera Bergulir, Berikut Pembagian Grupnya
“Saya ditunjuk jadi ketua panpel musim 2018 pada H-4 pertandingan. Main hari Senin, ditunjuk Kamis. Saya merasakan kelabakannya seperti apa. Apalagi itu terpotong Sabtu-Minggu (libur). Saya tak ingin hal itu terjadi pada panpel yang baru,” papar founder JCI Chapter Solo itu.
Badres menambahkan dirinya masuk ke jajaran manajemen secara baik-baik. Maka, ia pun juga keluar secara baik-baik. Pengunduran diri ia sampaikan kepada Sekjen Persis, Dedy M. Lawe.
“Hubungan saya dengan manajemen tetap baik. Persis Solo adalan tim kecintaan saya. Itu saya utamakan. Semoga keputusan saya mundur ini bisa memberi kebaikan untuk semuanya,” terang penggemar klub Serie A, Juventus itu.
Badres juga mengaku dirinya masih dalam tahap pemulihan pascasakit. Ia sempat dirawat selama sepekan di rumah sakit pada bulan puasa lalu. Setelah Lebaran, ia kembali sakit. Ia sempat bertekad harus sembuh sebelum Persis pindah ke Madiun. Namun, apa daya tubuhnya belum pulih total. Bahkan, ia mengaku belum bertemu dengan manajer Persis yang baru.
“Waktu pergantian manajer, saya masih sakit. Jadi saya belum kenal sama beliau. Tapi tak apa-apa. Semua demi Persis Solo,” terangnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta