
Pantau.com - Meski jadi bulan yang dinantikan umat Islam, tidak dapat dipungkiri masih banyak yang mengaku belum siap untuk berpuasa menahan lapar, haus dan hawa nafsu, yang ternyata disebutkan Psikolog Liza M Djaprie,M.Si,Psi,SC sebagai hal yang normal karena manusia akan menemui proses adaptasi.
Baca juga: Beda dari Hari Biasa, 5 Cara Terhindar Bau Mulut Saat Puasa
"Tapi yang namanya adaptasi pasti selalu ada, sudah pasti, cuma adaptasinya dijalani sambil mengeluh tentu kan jadi sesuatu yang kurang bijak karena mengetahui itu adalah kewajiban sebagai seornag muslim, bahwa itu yang memang ada di agama islam," ujar Liza saat dihubungi Pantau.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Jika ketidaksiapan selalu dirasakan, Liza menyarankan untuk introspeksi diri dengan memikirkan diri siapa dirinya, dimana ia tinggal, dan agama yang dianutnya, karena dalam agama yang dianut dan dipilihnya puasa adalah satu kewajiban.
"Nah pertanyaannya bagaimana pemahaman dia mengenai agamanya, apakah dia selama ini lakukan itu, jadi lebih kepada kita bisa menjalani itu dengan menyadari bahwa itu memang kodratnya kita, sama halnya dengan jadi pelajar yang harus belajar, kalau jadi orang dewasa muda ya harus bekerja, gitu aja sih sebenernya sih," paparnya.
"Dan kalau kita sudah pahami kenyataan tersebut status tersebut biasanya bisa kita jalani dengan lebih ikhlas," lanjutnya.
Baca juga: Bolehkan Penderita Diabetes Berpuasa di Bulan Ramadhan?
Selanjutnya jika sudah menerima, maka Liza menyarankan untuk melakukan aneka kegiatan yang mengalihkan rasa lapar dan haus, contohnya dengan semakin banyak beribadah, seperti membaca Alquran, salat sunnah, dan beramal, dengan begitu iman dan rasa ikhlas akan semakin kuat.
"Mungkin ketika lagi laper mungkin dengan cara dibawa tidur, atau kemudian salat sunnah atau baca quran, semacam refreshing kembali mengingatkan, bahwa ya ini memang agamaku, aku terlahir sebagai muslim yang harus menjalankan ini," tutupnya.
rn- Penulis :
- Gilang