
Pantau.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melakukan kunjungan ke proyek kapal selam besar yang baru dibangun Pyongyang, demikian laporan berita resmi negara KCNA, Selasa (23/7/2019).
Kunjungan Kim dinilai memberikan potensi terhadap kelanjutan pengembengan program peluru kendali balistik (SLBM) yang diluncurkan oleh kapal selam.
Kim Jong-un dalam kunjungannya memeriksa operasional dan data taktis, serta sistem senjata kapal selam yang dibangun di bawah 'perhatian khusus', yang nantinya akan beroperai di lepas pantai timur, menurut KCNA.
"Operasional kapal selam merupakan komponen penting dalam pertahanan nasional negara kita yang dibatasi di Timur dan Barat oelh laut," ucap Kim, dikutip Reuters, Selasa (23/7/2019).
Baca juga: Kim Jong Un Selangkah Lagi dengan Eksekusi Mati?
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi proyek pembangunan kapal selam besar yang diduga dilengkapi dengan sistem senjata nuklir di lokasi yang tidak diungkapkan, Korea Utara. (Foto: Reuters)
Selama inspeksi kapal selam Kim didampingi oleh pejabat yang memiliki peran utama dalam pengembangan rudal, dan senjata nuklir. Dalam laporannya, KCNA tidak menggambarkan jenis sistem senjata kapal selam atau di mana dan kapan inspeksi itu dilakukan.
Korea Utara memiliki armada kapal selam besar namun hanya satu kapal selam eksperimental yang dikenal mampu membawa rudal balistik.
Analis mengatakan, berdasarkan ukuran nyata dari kapal selam baru Korea Utara, tampaknya dirancang untuk membawa rudal.
"Kita dapat dengan jelas melihat bahwa kapal selam dengan ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kapal selam yang terkenal pada 2014," kata Ankit Panda, rekan senior di Federasi Amerika Serikat berbasis ilmuan.
Baca juga: Kim Jong Un... Jangan Pikirin Denuklirisasi Saja, Ada Bahaya Lain Tuh
Panda mengungkapkan bahwa dirinya menemukan pesan politik dalam pembangunan kapal selam itu sejak Parade Militer Februari 2018, yang diungkapkan sistem militer jelas merancang kapal itu untuk membawa dan memberikan senjata nuklir.
"Saya menilai hal itu sebagai sinyal buruk, di mana pertemuan harus dilakukan oleh Kim Jong-un dengan AS dengan keseriusan yang tinggi," ucapnya.
Laporan tentang kapal selam Korea Utara datang di tengah penundaan dialog antara Amerika Serikat dan Korea Utara setelah Kim dan Trump setuju pada pertemuan di perbatasan Korea Panmunjom pada tanggal 30 Juni untuk pembicaraan nuklir tingkat pekerja.
- Penulis :
- Noor Pratiwi