
Pantau.com - Korban tewas akibat runtuhnya bangunan tempat tinggal di Kota Magnitogorsk, terletak di Rusia di Distrik Federal Ural, telah meningkat hingga 36 orang, menurut juru bicara Departemen Darurat Rusia pada Kamis (3/1/2019).
"Jumlah korban mencapai 36 orang, termasuk seorang perempuan yang baru ditemukan di antara puing-puing," ucapnya, seperti dilansir Sputnik, Kamis (3/1/2019).
Pencarian korban juga telah menemukan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun selamat setelah dua malam berada di bawah puing dengan suhu minus 20 derajat Celcius.
Baca juga: Miris! 30 Anak-anak Rusia Diangkut Orang Tua Bergabung ISIS
Ia segera diterbangkan ke ibukota dengan pesawat yang dikirim oleh Departemen Kesehatan yang saat itu kondisinya sangat serius. Menteri Kesehatan Veronika Skvortsova mengatakan anak laki-laki itu menderita luka di kepala namun tidak terlihat kerusakan otak.
Melansir The Independent, hari berkabung dinyatakan di wilayah Chelyabinsk yang mencakup Magnitogorsk, dan penduduk sekitar meletakan bunga dan lilin di tempat kejadian.
Tragedi di Magnitogorsk terjadi pada Senin (31 Desember 2018), ketika pihak berwenang melaporkan adanya kebocoran gas alam yang telah membelah sebuah blok bangunan lantai 10, yang menyebabkan puluhan apartemen hancur dan rusak.
Baca juga: Detik-detik Penyelamtan Bayi 11 Bulan yang Bertahan 35 Jam dari Reruntuhan Ledakan Bangunan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi menyampaikan bela sungkawa kepada pemerintah Rusia dan korban atas insiden tersebut.
"Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi telah mengirim pesan belasungkawa setelah ledakan di bangunan Rusia yang telah menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka dan menyebutkan penyesalan mendalam atas insiden di Magnitosorsk serta menyatakan simpatinya kepada korban dalam peristiwa itu.
- Penulis :
- Noor Pratiwi