
Pantau.com - Presiden AS Donald Trump berbicara tentang kemungkinan opsi militer terkait terhadap Venezuela. Presiden Nicolas Maduro pun menanggapi hal itu dengan membawa nama Yesus Kristus.
"Saya seorang pekerja seperti Yesus Kristus sang Juru Selamat dan saya adalah seorang Kristen yang berbakti - dari hati seorang Kristen kepada Tuhan kita," kata Maduro, yang dikutip dari Sputnik, Senin (4/2/2019).
Baca juga: Maduro Tolak Ultimatum Uni Eropa Soal Pemilihan Ulang Presiden
Ia mengatakan, militer Venezuela sebagai tentara Tanah Air untuk menjamin persatuan dan kedaulatan negara. Ia juga mengutip William Shakespeare dan mengklaim bahwa masa depan Venezuela saat ini dipertaruhkan.
"Menjadi atau tidak menjadi, kata Shakespeare yang agung. Menjadi atau tidak menjadi - ini adalah dilema hari ini. Menjadi tanah air atau menjadi koloni. Menjadi Venezuela atau tidak menjadi apa-apa. Menjadi rakyat yang bersatu dan bersenjata kekuatan atau disintegrasi, untuk menjadi masa depan atau mimpi yang hilang yang berusia lebih dari 200 tahun, "Maduro menekankan.
Baca juga: Turki: Negara yang Mengakui Guaido sebagai Presiden Sementara Picu Krisis Venezuela
Dia juga memperingatkan terhadap upaya untuk melemahkan Venezuela, dan memicu perang saudara di Venezuela. Pernyataan itu muncul setelah wawancara Maduro dengan acara berita Spanyol Salvados, di mana ia secara khusus memperingatkan Donald Trump tentang konsekuensi tersebut.
"Stop. Stop, Trump! Tahan di sana! Kamu membuat kesalahan yang akan membuat tanganmu berlumuran darah dan kamu akan meninggalkan kepresidenan yang berlumuran darah. Mengapa kamu ingin mengulang Vietnam?" Kata Maduro.
- Penulis :
- Widji Ananta










