
Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan oposisi atas serangan terhadap pembangkit listrik negara saat ia mengumumkan rencana penjatahan listrik selama 30 hari.
Maduro mengatakan, serangan terhadap pembangkit listrik Venezuela merupakan bagian dari rencana oposisi, yang berusaha untuk menyebarkan kekerasan dan kekacauan.
"Pada tanggal 25 Maret, gelombang baru serangan dimulai setelah kami memulihkan layanan," kata Maduro, Minggu (31 Maret 2019).
"Ini adalah rencana kudeta oposisi, yang berusaha untuk menyebarkan kekerasan dan kekacauan," tambahnya.
"Kita harus meningkatkan keamanan kita, karena kita berhadapan dengan moster yang menginginkan Venezuela hancur. Serangan ini sedang dilakukan untuk membuat negara kita menjadi gila. Rencana mereka adalah menghancurkan Venezuela, mendorong ke dalam kekerasan. Saya percaya Venezuela, kita harus percaya pada masyarakat kita," jelas Maduro.
Dalam pernyataan resminya lewat akun Twitternya, Maduro juga menyalahkan pemadaman listrik di negaranya terjadi atas serangan teroris yang dilakukan oleh penjahat yang mengumumkan niat mereka dalam berbagai pidato publik yang terang-terangan.
Baca juga: Nicolas Maduro Klaim Pembangkit Listrik Venezuela Diserang Teroris
"Ini adalah serangan 'elektromagnetik' yang merusak saluran transisi listrik," kata Maduro dalam siaran langsung media setempat.
"Serangan ini beragam, telah menyebabkan sejumlah besar peralatan mengalami kerusakan dan mengganggu proses yang diperlukan untuk penyediaan konstan pembangkit," tambahnya.
Untuk mengurangi masalah pembangkit listrik di Venezuela yang diikuti dengan serangan pada bendungan Guri, Maduro telah mengumumkan skema penjatahan listrik yang akan berlangsung selama 30 hari, seperti dilansir Sputnik, Selasa (2/4/2019).
"Saya telah menyetujui rencana 30 hari untuk melakukan keseimbangan antara generasi (listrik), transmisi yang aman, pemeliharaan, dan penjatahan di seluruh negeri," kata Maduro. Ia juga mengatakan, rencana itu akan memprioritaskan jaminan pasokan air.
Selain itu, ia juga penangguhkan kegiatan sekolah dan pengurangan jam kerja, di mana lembaga publik dan swasta hanya akan beroperasi sampe pukul 14.00.
Baca juga: Juan Guaido Dilarang Menjabat di Pemerintahan hingga 15 Tahun
Maduro juga mengatakan tengah melakukan segala upaya untuk memulihkan jaringan listrik penuh serta melakukan penyelidikan dalam layanan listrik.
Spesialis teknis memperingatkan jaringan listrik masih berada dalam keadaan yang kritis dan akan ada lebih banyak pemadaman yang terjadi.
"Ini akan terus berlanjut, situasinya sangat serius, akan lebih banyak pemadaman," kata Presiden Asosiasi Teknik Elektro dan Mekanik Venezuela, Winton Cabas, dikutip AFP.
Sementara itu, Maduro memuji dukungan rakyat yang tetap bersatu dalam menghadapi tantangan di negaranya.
"Saya ucapkan selamat kepada masyarakat kami, yang telah mempertahankan kesatuan monolitik, perilaku sipil, dan solidaritas, segala sesuatu yang membuat kami tidak dapat dihancurkan," kata Maduro.
"Kami akan memenangi perang listrik ini," tambahnya.
- Penulis :
- Noor Pratiwi