
Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan Pembangkit Listrik Air Simon Bolivar telah dihantam oleh serangan teroris pada Rabu malam, 27 Maret 2019.
"Serangan teroris baru-baru ini terhadap transmisi Guri menyebabkan kebakaran yang dengan cepat dipadamkan oleh para pekerja, pemadam kebakaran serta profesional dari Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian (FANB)," kata Maduro dalam akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu, Sabtu (30/3/2019).
Baca juga: Juan Guaido Dilarang Menjabat di Pemerintahan hingga 15 Tahun
"Kami belum pernah melihat serangan teroris seperti ini, seranga itu dilakukan dengan senjata di wilayah vital untuk transmisi listrik," tambahnya.
Ia juga meminta kepada para pekerja Corpoelec, perusahaan listrik Venezuela untuk melindungi semua layanan publik di negara itu.
Menurut media lokal, Pembangkit Listrik Tenaga Air Simon Bolivar itu diserang oleh kelompok orang bersenjata laras panjang di wilayah Guri pada Rabu malam.
Baca juga: Mati Lampu (Lagi), Pemerintah Venezuela Sebut Ada Sabotase Baru
"Venezuela segera meluncurkan upaya perbaikan untuk layanan listrik," ujar Maduro. Ia menuding Amerika Serikat dan Juan Guaido berada di balik serangan itu.
Sebelumnya pada 7 Maret lalu, Venezuela juga mengalami pemadaman nasional yang melanda 21 dari 23 negara bagian negara itu.
Presiden Nicolas Maduro dan pemerintahnya menyebutkan adanya sabotase di tengah-tengah krisis politik di Venezuela.
- Penulis :
- Noor Pratiwi