
Pantau.com - Pemadaman listrik yang terjadi lagi di Venezuela memaksa negara Amerika Selatan itu untuk menutup sejumlah sekolah dan sektor publik maupun swasta selama 24 jam pada Selasa (26 Maret 2019).
Wakil Presiden Jorge Rodriguez mengumumkan semua kegiatan kerja dan pendidikan akan terhenti hingga permasalahan yang mempengaruhi sebagian Caracas, serta 15 provinsi lainnya termasuk Aragua, Anzoategui, Miranda, Falcon, Merida, Tachira, Surce, dan Carabobo terselesaikan.
Rodriguez mengatakan, pemerintah saat ini tengah bekerja untuk memecahkan masalah secepat mungkin, seperti dikutip Anadolu, Rabu (27/3/2019).
Baca juga: Tuding Washington Dalang Pemadaman Nasional, Maduro Usir Diplomat AS
Listrik di negara itu padam pada Senin (25 Maret 2019) pukul 13.00 waktu setempat. Rodriguez mengatakan gangguan itu disebabkan adanya sabotase baru.
Oposisi Venezuela Juan Guaido mengklaim pemadaman listrik disebabkan oleh adanya api pada kabel tengangan tinggi dan menuding pemerintah Maduro tidak mampu memberikan solusi, bahkan untuk listrik.
Sebelumnya pada 7 Maret lalu, Venezuela juga mengalami pemadaman nasional yang melanda 21 dari 23 negara bagian negara itu.
Baca juga: AS: Rusia Kerahkan Pasukan Kemanan Siber ke Venezuela
Presiden Nicolas Maduro dan pemerintahnya menyebutkan adanya sabotase di tengah-tengah krisis politik di Venezuela.
Krisis di Venezuela meningkat usai pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido menyatakan diri sebagai presiden sementara Venezuela pada 23 Januari. Keputusan Guaido itu didukung oleh Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa dan Amerika Latin.
Sementara itu, Rusia, Turki, China, Iran, Bolivia, dan Meksiko telah menyatakan dukungan mereka untuk pemerintahan Nicolas Maduro.
- Penulis :
- Noor Pratiwi