Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Masih Nggak Percaya Jaringan Gas Lebih Murah dari LPG 3 Kg? Baca Nih

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Masih Nggak Percaya Jaringan Gas Lebih Murah dari LPG 3 Kg? Baca Nih

Pantau.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menetapkan harga jual gas untuk 7 Kabupaten/Kota pada jaringan gas untuk RT-1 dan PK-1 sebesar Rp4.250/M3.

Meski harga tersebut mengalami kenaikkan jika dibandingkan harga-harga sebelumnya, namun menurutnya, lebih murah dari pada harga pasar Gas LPG 3 Kg yang berkisar Rp5.013 sampai dengan Rp6.266,-/M3.

"Harga ini diyakini harga yang baik bagi masyarakat, artinya harga beli masyarakat tidak kita ganggu, selama ini mereka gunakan LPG 3 kg terutama di pasar, kita tidak akan diganggu kita gunakan referensi itu untuk acuan harga (Jargas) RT 1," ujarnya anggota Komite BPH Migas, Jugi Prajogio saat ditemui di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: Tetapkan Harga Gas di Jargas, BPH Migas: Lebih Murah dari LPG 3 Kg

Dalam penetapan harga jual gas ini, pihaknya juga  ingin menyeimbangkan antara usaha yang wajar, kemampuan daya beli masyarakat dan usaha kecil dengan harga jual gas yang terjangkau. 

Terutama dengan adanya kebijakan Pemerintah untuk pengembangan pengelolaan Jargas yang berkesinambungan serta diversifikasi energi dari konsumsi LPG ke Jargas.

"Jadi BPH Migas sejak tahun 2000-an itu sudah menetapkan harga Jargas. Hanya dulu harga Jargas itu murah-murah, Rp2.000 perak lah, Rp3.000 perak, tapi ternyata itu tidak membuat badan usaha itu menjadi semangat karena mereka rugi semua," terangnya. 

Baca juga: Perajin Ini Untung Besar 'Jual' Jokowi dan Prabowo hingga Rp1 Juta

"Kita juga berikan kesempatan tumbuh, untuk badan usaha yang mengelola jaringan pengelola rumah tangga tersebut, jadi kita ingin pertama memberikan harga yang dipastikan dpt diterima masyarakat. Kita juga ingin Badan Usaha yang menerima penugasan  pemerintah dapat bekerja dengan baik," imbuhnya.

Dampaknya kata dia, kebijakan ini diharapkan dapat menahan laju impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) RI.

"Ingin laju impor LPG kita tahan," pungkasnya.


Penulis :
Nani Suherni