
Pantau.com - Pasca serangan teroris bertubi-tubi terjadi beberapa waktu lalu disejumlah daerah, kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam melakukan deradikalisasi terus menjadi sorotan.
Mantan ketua BNPT, Ansyaad Mbai mengakui kalau lembaga tersebut belum bekerja secara efektif dalam pemberantasan teroris. Di tengah pro kontra dibentuknya satuan gabungan juga terlibatnya TNI dalam menghadapi teroris, Ansyaad menegaskan BNPT memiliki peran untuk menengahi hak tersebut.
"BNPT itu belum mampu menjangkau pada tataran yang lebih luas. Mestinya BNPT itu lah yang memotori kegiatan gabungan untuk melakukan deradikalisasi. BNPT punya payung hukum untuk itu," kata Ansyaad saat diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018).
Baca juga: Kata Panglima TNI Soal Koopssusgab, Pasukan Elite Penumpas Teror
"Yang saya tahu Perpres tentang BNPT itu Perpres 16 tahun 2010. Tugas BNPT memang melakukan deradikalisasi dan mengoordinasikan langkah pembentuk satgas. Satgas ulama, satgas ormas, bila perlu satgas media," tambahnya.
Sementara itu Peneliti Lembaga Kajian Terorisme dan Konflik Sosial dari Universitas Indonesia, Solahudin beranggapan bahwa selama ini BNPT kurang melakukan koordinasi dan hanya bekerja sendiri. Ia menyebut dalam UU terorisme yang baru saja disahkan telah diadopsi mengenai tindakan deradikalisasi dan kontra radikalisme.
Menurutnya tindakan kontra radikalisme untuk melindungi masyarakat dari paham radikal lebih berat dilakukan dibandingkan pemulihan pada orang yang sudah terpapar terorisme. Namun justru disitulah belum terlihat peran BNPT untuk melakukan koordinasi.
Baca juga: Cerita Aman Abdurrahman Didatangi Profesor Sri Lanka yang Ajak Berdamai
"Padahal menurut saya penting BNPT mengingat kembali fungsinya sebagai koordinasi. Bagaimana dia mengoordinasikan stakeholder yang ada untuk terlibat aktif dalam kontra radikalisme," ucapnya.
Sedangkan untuk tindakan deradikalisasi, menurut Solahudin tak masalah jika BNPT melakukannya sendirian. Karena jumlahnya tak tidak terlalu banyak.
"Kalau orang yang sudah terpapar berarti kita bicara napiter dan eks napiter yang paling jumlahnya cuma 1600 an orang. Artinya direktur deradikalisasi BNPT itu yang diurus cuma 1600 an orang, kebangetan kalau gak berhasil," ucapnya.
- Penulis :
- Widji Ananta