
Pantau.com - Tahun Baru Imlek menjadi momentum yang sangat ditunggu oleh etnis Tionghoa. Warna merah terlihat di wilayah-wilayah yang memperingati Imlek.
Perayaan Imlek biasanya sangat meriah dan dirayakan oleh berbagai masyarakat keturunan Tionghoa, termasuk di Indonesia. Tapi, tahukah anda asal muasal dari perayaan Imlek?
Menurut legenda Tionghoa, Imlek dirayakan ketika orang China berhasil melawan hewan mitos yang disebut sebagai Nian, yang memiliki arti tahun dalam bahasa China.
Baca juga: Bukan Cuma Gong Xi Fa Cai Lho, Ini Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek yang Perlu Diketahui
Nian selalu muncul saat hari pertama Tahun Baru. Nian dikisahkan kerap mendatangi desa dan memangsa hewan ternak, hasil pertanian, bahkan penduduk, terutama anak-anak.
Hal tersebut tentunya menciptakan teror dan rasa takut pada orang-orang China pada saat itu. Karena selalu datang pada pergantian tahun, orang-orang China selalu menutup rapat pintu rumah dan bersembunyi diri dari Nian pada pergantian tahun.
Hingga akhirnya, masyarakat China percaya dengan menaruh sejumlah makanan di depan pintu mereka pada hari pertama tahun baru, Nian akan mengambil makanan itu dan tidak lagi menyerang warga. Sejak saat itu warga selalu menyediakan makanan pada pergantian tahun.
Baca juga: Dipercaya Membawa Keberuntungan, Ini Makanan Wajib Saat Tahun Baru Imlek
Namun, tradisi Imlek berubah saat seorang penduduk tidak sengaja melihat Nian berlari ketika bertemu seorang anak yang mengenakan baju berwarna merah.
Alasan itulah yang menjadikan tradisi Imlek identik dengan warna merah, seperti lentera, baju, hingga pernak-pernik yang berwarna merah. Bukan hanya takut pada warna merah saja, Nian juga diyakini masyarakat China takut terhadap suara bising, seperti genderang dan petasan.
Misteri dibalik Imlek tentang seramnya hantu nian yang dikalahkan dengan suara keras dan bunyi petasan inilah yang kemudian secara turun temurun dilakukan dalam kebudayaan China. Tradisi pengusiran itu akhirnya berkembang menjadi sebuah perayaan tahun baru China atau Imlek termasuk pada Imlek 2019.
- Penulis :
- Noor Pratiwi