Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Meski Banyak, Wisatawan China Disebut Belum Untungkan Sektor Lokal

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Meski Banyak, Wisatawan China Disebut Belum Untungkan Sektor Lokal

Pantau.com - Transaksi yang dilakukan wisatawan mancanegara perlu diawasi untuk mencegah penggunaan mata uang asing, kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sapril Sembiring.

"Sampai hari ini hanya sebatas isu bahwa ada transaksi yang dilakukan wisman di tempat tertentu menggunakan mata uang asing, seperti Yuan. Kami belum mendapatkan faktanya," ujarnya di Tanjungpinang, Minggu.

Sapril yang juga pengusaha travel agen mengatakan potensi penggunaan mata uang asing dalam transaksi berpeluang terjadi jika tidak diawasi.

Ia juga mengimbau seluruh pemilik usaha tidak menerima mata uang asing sebagai alat pembayaran.

"Alat transaksi harus rupiah," ucapnya.

Baca juga: MUI Larang Gunakan Kata Neraka, Pedas, Iblis Untuk Nama Produk Jualan

Selain persoalan itu, Sapril juga menyinggung soal monopoli agen travel tertentu yang membawa wisatawan asal Tiongkok. Sampai sekarang kedatangan wisatawan asal Tiongkok belum memberi keuntungan bagi pedagang.

Hal itu disebabkan tempat berbelanja para wisman sudah ditentukan. Namun dalam perspektif usaha, apa yang dilakukan agen travel tersebut tidak salah. Pengusaha pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha yang dilakoninya.

Baca juga: Nasib Pekerja Thomas Cook: Tak Digaji dan Pinjam Uang untuk Kebutuhan

"Apakah itu salah? Belum ada regulasi yang menyatakan itu salah, karena agen travel itu menjual paket penerbangan, penginapan dan tempat belanja kepada para wisman," katanya

Namun hal itu, menurut dia tidak memberi dampak negatif bagi pemerintah. Sebaliknya, pemerintah mendapatkan keuntungan dari pajak.

"Kalau hotel, tokoh buah dan restoran yang dikunjungi wisman itu pasti diuntungkan," tuturnya.

Penulis :
Nani Suherni