Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Palestina Sebut Upaya Perdamaian oleh AS sebagai Kesepakatan Terburuk

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Palestina Sebut Upaya Perdamaian oleh AS sebagai Kesepakatan Terburuk

Pantau.com - Amerika Serikat memimpin konferensi perdamaian Palestina-Israel yang digelar di Manama, Bahrain, pada 25-26 Juni 2019.

Konferesi besutan pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu membahas aspek ekonomi dari proposal perdamaian yang dikenal dengan nama Deal of the Century atau Kesepakatan Abad Ini, namun dikecam keras oleh pemerintah Palestina.

Konferensi itu dipimpin langsung oleh menantu Donald Trump, Jared Kushner. Ia akan kembali mengemukakan prospek investasi senilai USD50 miliar di wilayah Palestina dan negara-negara tetangga.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun mengatakan bahwa kesepakatan itu sebagai 'kesepakatan terburuk abad ini'.

Baca juga: Tolak Konferensi Manama, Palestina: Itu Upaya Tipu Daya AS

"Proyek AS itu akan mengambil hak warga Palestina, yang akan memperburuk masa depan Palestina. Proyek itu menandai ketidaksahan keberadaan militer Israel di Palestina. Kesepakatan The Deal of Century kita sebut sebagai Kesepakatan Terburuk," ucap Duta Besar Palestina Zuhair Al Shun di Konsulat Palestina di Menteng, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Dalam konferensi pers di kantornya dengan tema Situasi Timur Tengah dan Palestina, Zuhair mempertanyakan sikap Trump yang justru dinilai mempersulit kondisi Palestina dengan menutup jalur bantuan dari negara tetangga di Timur Tengah.

Palestina menyatakan akan tetap memperjuangkan haknya menjadi negara yang merdeka, meskipun Israel terus melakukan pelanggaran terhadap perjanjian internasional.

Salah satunya adalah merampas penghasilan Palestina, seperti pajak, bahkan uang jaminan yang diberikan kepada anak-anak Palestina diklaim dengan mengatakan bahwa anak-anak itu adalah anak teroris.

Baca juga: Menantu Trump: Koalisi Negara Arab Bebaskan Palestina Tak Akan Sukses

"Kita menekankan tetap tegar di tanah sendiri, tidak akan menyerahkan hasil tanah kami kepada pemerintah Israel," tambahnya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia konsisten menyatakan dukungan untuk pemerintah Palestina dalam upaya menuju kemerdekaan negara itu. 

"Komitmen untuk Palestina dari pemerintah Indonesia hingga hari ini tidak berubah, dengan keanggotaan Indonesia di DK PBB akan terus mengupayakan kemerdekaan negara Palestina," kata juru bicara Direktorat Timur Tengah.

Dari berbagai lini, katanya, telah diupayakan segala hal, salah satunya dengan kegiatan Palestine Solidarity Week di setiap tahunnya. Hal itu menjadi cara bahwa pemerintah Indonesia konsisten mendukung Palestina.

Penulis :
Noor Pratiwi