Pantau.com - Pengamat Terorisme, Al-Chaidar, membenarkan adanya beberapa masjid yang terpapar paham radikalisme, tapi ia membantah berjumlah 40 masjid. Pasalnya, dalam catatannya hanya menyebut 28 masjid saja.
"Ya benar (ada masjid terpapar paham radikal). Namun, jumlah ya enggak sebanyak itu, 40 masjid itu terlalu banyak. Data saya ada cuman 28 masjid saja," ujar Al-Chaidar kepada Pantau.com, Kamis, (7/6/2018).
Chaidar berkata, hingga kini belum mengetahui penilaian dan kriteria yang ditetapkan Pemprov DKI hingga menyebut 40 masjid terpapar paham radikal, sebagaimana pernyataan yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno.
"Saya enggak ngerti, cara Pemda DKI Jakarta menilainya. Khutbah atau ceramahnya yang bagaimana itu saya juga belum dapat kriterianya," jelasnya.
Baca juga: Mengejutkan, Ini Kata BNPT Soal 40 Masjid di Jakarta yang Terpapar Radikalisme
Meski begitu, dalam data yang dimiliki mantan Anggota Negara Islam Indonesia (NII) itu menerangkan, dari total 28 masjid di Jakarta, daerah Jakarta Utara-lah yang paling banyak terkena paham radikal.
"Jakarta Utara, paling banyak, (ada juga) Jakarta timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta pusat," imbuhnya.
Saat berusaha dikonfimasi lebih jauh untuk menyebutkan nama-nama masjid itu, Chaidar enggan menunjukkannya,. Kata dia, jika dirilis maka akan berbahaya dan berpotensi timbulkan perpecahan.
"Jangan (disebutkan), sangat berbahaya jika dirilis. Bisa memecah belah. Ada beberapa hasil penelitian yang tidak perlu dirilis. Cukup untuk kebijakan saja," tutupnya.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
