
Pantau.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengimbau masyarakat bijak dalam menentukan tanggal mudik lebaran mendatang. Hal ini dimaksudkan agar jumlah kendaraan yang tumpah di jalan tidak bertumpuk di hari bersamaan.
"Cuti bersama dimulai 11 Juni sampai 20 Juni 2018, tanggal 8-10 Juni yaitu Jumat-Minggu diperkirakan masyarakat sudah mulai mudik khususnya pada Jumat (8/6) malam. Imbauan dari kita agar masyarakat kalau bisa jangan bertumpuk dan ramai-ramai mudi pada 8-10 Juni karena masih ada 11-14 Juni untuk mudik jadi relatif 7 hari untuk mudik," Tito dalam konferensi pers di kantor Presiden Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Baca juga: Kapolda Jabar Persilakan Pemudik Istirahat di Polsek
Sedangkan arus balik pada 17-20 Juni 2018, artinya masyarakat setidaknya punya 4 hari untuk arus balik.
"Karena itu pulangnya jangan bertumpuk-tumpuk juga, sambil dinamis melihat situasi dan kondisi, jangan dipaksakan dan bertumpuk," kata Tito.
Menurut Tito, perayaan Idul Fitri tahun ini juga bersamaan dengan dua kegiatan besar lain yaitu Pilkada di 171 daerah.
"Diperkirakan Hari Raya tanggal 15 dan 16 Juni dan ada 2 event besar yang kebetulan tumpang tindih dengan kegiatan hari raya, pertama proses pilkada yaitu pada saat hari raya tersebut nanti masih ada periode kampanye sampai 23 Juni 2018 kemudian pemungutan suara pada 27 Juni 2018 dan masa tenang 24-26 Juni 2018," kata Tito.
Baca juga: Demi Keselamatan Mudik Dilarang Pelit Asuransikan Mobil
Kegiatan kedua adalah Piala Dunia di Rusia yang pembukaannya dilangsungkan pada 14 Juni 2018 atau bertepatan dengan malam takbiran.
"Menghadapi hari raya ini pemerintah juga berusaha menjaga stabilitas pangan. Kepolisian dan kementerian termasuk KPPU dan Bulog sudah membuat satgas pangan dan sudah melakukan operasi penegakan hukum sebanyak 421 kasus dengan 397 tersangka, dengan kasus penimbunan maupun mafia pangan," ujar Tito.
- Penulis :
- Adryan N