
Pantau.com - Sriwijaya Air, yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia, memutuskan untuk membatalkan rencana menyewa dua pesawat Boeing 737 Max.
"Karena kecelakaan pesawat Ethiopia, perusahaan merasa sebaiknya membatalkan rencana tersebut,” kata Adi Willi Hanhari Haloho, juru bicara Sriwijaya Air, kepada Reuters.
Kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines, sambung Adi, yang menggunakan Boeing 737 Max, jatuh awal bulan ini dan menewaskan seluruh 157 penumpang.
Baca juga: Boeing Belum Sepakati Usulan Garuda Soal Penukaran Boeing 737 Max 8
Kecelakaan tersebut hanya berselang lima bulan dari kecelakaan pesawat model yang sama yang dioperasikan Lion Air dan menewaskan 189 orang.
Adi menolak mengungkap identitas pihak yang menyewakan pesawat Boeing tersebut.
Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan pertama yang memastikan rencana membatalkan pesanan pesawat Boeing 737 MAX setelah kecelakaan pesawat Ethiopia. Maskapai BUMN masih ada pesanan 49 unit pesawat 737 MAX 8.
Baca juga: Kepincut Airbus, China Tolak Sertifikasi Kelaikan Boeing 737 Max 8?
Garuda bertemu dengan Boeing, Kamis (28 Maret 2019), untuk membahas pembatalan pesanan dan kekhawatiran akan keselamatan seri Max 8, kata maskapai penerbangan pelat merah itu.
Garuda akan bertemu kembali dengan Boeing pada akhir April untuk mencapai “kesepakatan yang saling menguntungkan antara kedua pihak,” kata Garuda dalam pernyataannya.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Fuad Rizal kepada Reuters mengatakan pekan lalu bahwa Garuda bisa mengganti dengan pesanan pesawat Boeing model lainnya
- Penulis :
- Nani Suherni