
Pantau.com - Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Kesambi Cirebon, Rabu siang (21/3/2018). Kericuhan ini bermula dari para narapidana yang tidak terima adanya razia ponsel di Lapas tersebut.
"Informasi sementara petugas Lapas melakukan razia rutin dan sudah sesuai SOP. Namun mereka tidak terima dan melawan," kata Kapolres Cirebon AKBP Adi Vivid AB di Cirebon, Jawa Barat.
Baca juga: TKI Dihukum Mati di Arab Saudi, Wapres: Pemerintah Sudah Berupaya Maksimal
"Mereka itu aspirasinya meminta razia tidak rutin setiap hari, tapi mungkin sebulan empat atau lima. Mereka sebenarnya setuju ada razia tapi keberatan kalau harus setiap hari di razia," katanya.
Ai menuturkan, perlawanan yang dilakukan oleh para penghuni lapas adalah dengan cara melempari para petugas menggunakan batu. Adi mengatakan, pihaknya dibantu dari TNI dan Brimob sudah bersiaga untuk melakukan penjagaan.
"Dari TNI Brimob sudah turun dan apabila situasi tidak aman maka kita akan masuk," ucapnya.
Hingga kini belum ada korban yang dilaporkan dan juga kerusakan yang berarti di dalam Lapas Kesambi. "Sementara tidak ada (korban jiwa) dan kerusakan juga tidak ada," katanya.
Baca juga: BNN Beberkan Alasan Indonesia Jadi Sasaran Bandar Narkoba Internasional
Hingga Rabu sore, ratusan personel anggota Kepolisian dan juga TNI serta lainnya masih berjaga di luar Lapas.
"Kami akan siaga di sini (lapas) 1x24 jam untuk memastikan bahwa tidak ada imbas akibat adanya keributan yang terjadi di dalam," kata Adi.
Penjagaan itu bertujuan untuk memastikan situasi di sekitar lapas kondusif setelah terjadi kerusuhan.
- Penulis :
- Adryan N