Pantau.com - Presiden Joko Widodo ternyata pernah dijanjikan oleh pimpinan KPK bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia akan mencapai skor 50 pada periode pemerintah 2014-2019.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarief mengungkapkan janji tersebut dilontarkan oleh dirinya ketika satu jam usai dilantik Jokowi menjadi komisioner KPK.
"Sehabis dilantik, presiden bertemu berenam (Jokowi dan lima pimpinan KPK). Pada satu jam itu saya yang bicara, saya masih ingat 'Mudah-mudahan Pak, karena periode bapak dengan kami ini hampir sama mulainya, Insya Allah (skor IPK Indonesia) 50. Saya masih ingat itu. Langsung presiden bilang 'Enggak ambisius itu?' Ya ambisius, tapi kalau kerja keras Insya Allah bisa," cerita Laode di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/01/2019).
Baca juga: KPK Sindir Anggota DPRD DKI yang Tak Pernah Lapor LHKPN
Namun Ketua KPK Agus Rahardjo kemudian menurunkan skor yang dijanjikan menjadi 46. "Akhirnya Pak Agus bilang 46. Kita bicara ya 40-an lah ya," ucap Laode.
Namun Laode menyayangkan saat rilis IPK Indonesia tahun 2018, skor Indonesia hanya 38. Sedangkan pada rilis IPK tahun 2019 pimpinan KPK telah berganti.
"Pengumuman tahun depan kita sudah tidak komisioner lagi. Saya berharap hari ini kita dapat (skor IPK) 40. Tetapi enggak apa-apa, biar komisioner yang mendatang biar ada kerjaannya juga," pungkasnya.
Sebelumnya Tranparansi Internasional Indonesia (TII) merilis IPK Indonesia Tahun 2018 naik satu poin menjadi 38. Sebelumnya sejak 2016, IPK Indonesia stagnan diangka 37. Dengan naiknya IPK tersebut membawa Indonesia pada peringkat 89 dari 180 negara yang dinilai TII.
Baca juga: Ditanya DPR Kapan Indonesia Bebas Korupsi, Ini Jawaban Ketua KPK
- Penulis :
- Adryan N
