
Pantau.com - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan melepas saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) masih maju mundur hingga saat ini.
Perusahaan dengan emitem IDX: DLTA ini harganya cukup tinggi lho untuk saat ini yakni Rp6.575 per saham. Jika dilihat dari pergerakannya, perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor minum keras ini pernah berada diharga puncak yakni Rp8.000 per saham di 26 September 2014.
Di mana saat itu berada di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Baca juga: Mendag Era SBY: Ekonomi RI Harus Tumbuh, Jika Tidak Tua Sebelum Kaya
Saham DLTA tiba-tiba anjlok pada 4 Oktober 2015 menjadi Rp4.660 per saham. Namun, kembali merangkak naik pada awal 2018 hingga saat ini.
Jika berkaca pada masa pendiriannya, perusahaan ini didirikan pada 15 Juni 1970 yakni zaman Gubernur Ali Sadikin. Namun DLTA sebenarnya memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat DLTA dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat.
Pada tahun 1984, DLTA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DLTA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 347.400 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Februari 1984.
Baca juga: Lowongan Kerja Tenaga Pendukung Kesehatan Jamaah Haji Resmi Dibuka
Dikutip IDNFinancial, kepemilikan saham terbagi menjadi tiga pihak yakni:
1. San Miguel Malaysia (L) Private Limited, Malaysia dengan jumlah saham 467.061.150 senilai Rp9.341.223.000 atau 58,33 persen
2. Pemprov DKI Jakarta 186.846.000 saham dengan nilai Rp3.736.920.000 atau 23,34 persen
3. Public sebanyak 146.751.900 saham dengan nilai Rp2.935.038.000 atau 18,33 persen.
- Penulis :
- Nani Suherni