
Pantau.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) paslon Joko Widodo-Ma'ruf Amin ikut mengomentari pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera, mengenai wacana gaji guru menjadi Rp20 juta dan impor pengajar dari Eropa atau Amerika.
Menurut Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily, usulan Mardani tidak realistis.
"Mardani seharusnya mengetahui bahwa soal pendidikan ini anggarannya telah ditentukan dalam konstitusi kita sebesar 20 persen. Selain itu, urusan pendidikan dalam sistem pemerintahan kita menjadi kewenangan pemerintahan daerah," kata Ace melalui keterangan tertulis yang diterima Pantau.com, Kamis (22/11/2018).
Baca juga: Soal Wacana Gaji Guru Rp20 Juta, Ini Kata Sandiaga Uno
Ketua DPP Partai Golkar itu juga mempertanyakan usulan Mardani untuk melakukan impor guru. Ace beranggapan justru berbahaya jika guru diimpor dari luar negeri yang sistem budayanya belum tentu sama dengan bangsa Indonesia.
"Katanya anti impor? Kok guru saja harus impor sih? Peningkatan kualitas guru dapat dilakukan dengan mengirimkan guru-guru di Indonesia untuk belajar di luar negeri," ucapnya.
Baca juga: Cerita Guru Honorer yang Diputus Bersalah oleh MA karena Langgar UU ITE
Pernyataan Mardani makin menjadi polemik ketika capres Prabowo Subianto justru membantah dan enggan berjanji menaikkan gaji guru jika terpilih menjadi presiden. Menurut Ace hal itu mengisyaratkan ketidakjelasan program peningkatan kualitas pendidikan yang dimiliki paslon oposisi tersebut.
"Jika pasangan Prabowo-Sandi memiliki program yang jelas tentang arah peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, seharusnya perbedaan pendapat di antara Mardani dan Prabowo ini tidak akan terjadi," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N