
Pantau.com - Arab Saudi dan AS sepakat mengakhiri perang Yaman yang menyebabkan kelaparan dan kesengsaraan.
Langkah tersebut diambil lantaran kehebohan dunia internasional soal Palestina, kematian di Yaman, hingga paceklik kemarian wartawan The Washington Post Jamal Khashoggi.
Baca juga: Krisis Kelaparan, PBB Berikan Bantuan Bulanan untuk 14 Juta Warga Yaman
Amerika Serikat dan Inggris akhir bulan lalu menyerukan gencatan senjata di Yaman untuk mendukung usaha-usaha pimpinan PBB yang sedang berlangsung empat tahun. Lebih dari 10.000 orang yang tewas dalam perang itu, yang menjadi bagian terpenting dunia.
"Baru-baru ini Kerajaan (Arab Saudi) dan koalisi meningkatkan kapabilitasnya untuk membuat bahan-bahan bakar dalam Yaman. Terbuat dalam konsultasi dengan AS, koalisi yang telah meminta penghentian untuk mengganti bahan-bahan bakar dalam penerbangan ke Yaman," katanya dalam pernyataan.
Baca juga: Iran Salahkan AS Atas Kejahatan Perang di Yaman
Arab Saudi telah memiliki armada 23 pesawat untuk operasi isi bahan bakar, termasuk enam Airbus 330 MRTTer untuk Yaman, sementara Uni Emirat Arab memiliki enam pesawat Airbus, demikian saluran Al Arabiya al-Hadath milik Saudi melaporkan pada Sabtu.
Ditambahkan, Riyadh juga memiliki sembilan pesawat Hercules KC-130 yang dapat digunakan.
- Penulis :
- Widji Ananta