billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Tuntut Maduro Mundur, Pendukung Oposisi Turun ke Jalan

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Tuntut Maduro Mundur, Pendukung Oposisi Turun ke Jalan

Pantau.com - Pendukung oposisi Venezuela menggelar aksi turun ke jalan di seluruh wilayah pada Sabtu, 2 Februari 2019, guna menunjukkan dukungan kepada Juan Guaido yang memproklamirkan dirinya sebagai presiden dan memprotes pemimpin sosialis yang semakin terisoalsi, Nicolas Maduro.

Mobilisasi tersebut untuk terus menekan pemerintah Maduro setelah Washington mengakui Guaido sebagai presiden yang sah dan mengeluarkan sanksi yang berpotensi melumpuhkan, yang akan semakin melemahkan industri perminyakan negara OPEC yang tengah berjuang tersebut.

Para kritikus Maduro juga berharap dapat mendorong sejumlah negara Eropa agar mengambil langkah yang sama. Beberapa negara anggota Uni Eropa diharapkan secara resmi mengakui Guaido pekan depan, sedangkan negara lain sepertinya akan bersikap hati-hati untuk memberikan dukungan.

Baca juga: Presiden Kolombia: Kediktatoran Maduro Hanya Seumur Jagung

"Sampai bertemu di jalanan, Venezuela," kata Guaido dalam sebuah pesan video yang diunggah ke akun Twitter.

"Kami baik-baik saja, sangat baik," kata Maduro, yang akan menggelar aksi, memperingati ulang tahun ke-20 pelantikan pertama mendiang pemimpin sosialis Hugo Chavez sebagai presiden pada 1999.

Washington memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap perusahaan minyak milik negara, PDVSA dalam tantangan keuangan paling berat bagi Maduro, saat pemerintahan Presiden AS Donald Trump secara terbuka mendorong upaya penggulingan Maduro.

Venezuela mengalami hiperinflasi, kekurangan produksi dan migrasi secara massal warga ke sejumlah negara tetangga Amerika Latin, situasi yang tampaknya semakin memburuk dalam waktu singkat akibat sanksi baru.

Guaido mengakui dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Januari, langsung menjadi tantangan bagi pemerintah Maduro dan dengan cepat mengantongi dukungan dari sejumlah negara di kawasan tersebut, namun masih tidak memilik kendali atas lembaga-lembaga negara atau fungsi pemerintahan apa pun setiap harinya.

Baca juga: Krisis Politik Venezuela, Mike Pence: Tidak Ada Waktu untuk Berunding, Lakukan Tindakan!

Guaido telah melayangkan surat kepada Rusia dan China, kreditur utama sekaligus sekutu pemerintah Maduro, mengatakan bahwa perubahan pemerintah akan menjadi kepentingan terbaik bagi kedua negara tersebut.

Musuh-musuh Maduro mengatakan dia telah melakukan hal-hal keji atas lembaga demokrasi, termasuk kongres yang dikuasai oposisi.

Maduro juga menghancurkan ekonomi, yang dulunya sangat menguntungkan, melalui sistem kendali pertukaran yang sarat dengan korupsi serta nasionalisasi yang sewenang-wenang.

Mantan pemimpin serikat buruh itu menyebut sanksi dan upaya yang memaksanya untuk mundur, sebagai bentuk lain dari upaya selama puluhan tahun oleh Amerika Serikat untuk mengendalikan negara-negara Amerika Latin.

Penulis :
Noor Pratiwi