UNICEF: Militan Boko Haram Halangi Bantuan Kemanusiaan di Nigeria

Jum'at, 07 Desember 2018 23:30
Pantau.com - Seorang ahli gizi dari Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan kekerasan Boko Haram merupakan kemunduran besar bagi intervensi kemanusiaan dan pembangunan sosial ekonomi di timur laut Nigeria.
Melansir Anadolu, Jumat (7/12/2018), militan Boko Haram telah menewaskan hampir 30.000 orang dan menelantarkan lebih dari 2 juta orang dari wilayah di Danau Chad, yang menyebabkan jutaan anak-anak menjadi yatim piatu, meninggalkan lahan pertanian yang sepi, dan mengancam ketersediaan pangan.
Puluhan pekerja kemanusiaan juga telah dibunuh dan diculik, sehingga menyebabkan beberapa lembaga bantuan nirlaba meninggalkan wilayah tersebut.
"Kami tidak dapat berbicara tentang pengembangan atau keamanan pangan ketioka orang tidak memiliki tempat tinggal. Pada kenyataannya mereka tidak yakin apakah mereka tidak akan terbunuh dalam serangan berikutnya," kata konsultan gizi UNICEF Davis Vamidele Omotola pada penutupan konferensi pers terkait malnutrisi anak.
Baca juga: Wabah Kolera Mengancam Nigeria Bagian Timur
Ia juga mengatakan bahwa krisis tersebut harus dihentikan sedini mungkin guna mengatasi gizi buruk dengan tepat. Pemerintah Nigeria harus mengatasi kriris itu. Ia juga meminta pemerintah untuk memprioritaskan pendanaan untuk intervensi yang menargetkan lebih dari satu juta anak-anak yang kekurangan gizi di wilayah tersebut.
"Kami juga menghadapi masalah pemerintah dalam mengobati anak-anak yang kekurangan gizi. Saat ini Departemen Pembangunan Internasional Inggris (DFID) telah membantu dengan Makanan Terapi Siap Pakai (RUTF) untuk setidaknya 240.000 anak di Negria, namun apa yang terjadi pada anak-anak lainnya?," ucapnya.
RUTF merupakan asupan yang telah digembar-gemborkan oleh Doctors Withour Borders dan kelompok bantuan lainnya sebagai salah satu alat yang mampu membantu anak-anak yang menderita kekurangan gizi parah.
Baca juga: Pabrik Minyak Milik Pemerintah di Nigeria Meledak, 50 Orang Tewas
Pakar komunikasi UNICEF Geoffrey Njoku mengatakan bahwa reformasi anggaran diperlukan guna membebaskan pendanaan untuk nutrisi, yang melibatkan para pemangku kepentingan, terutama para pembuat hukum dan eksekutif.
"Dengan demikian, mereka harus melihat dampak tindakan atau kelambanan mereka yang tidak hanya dirasakan oleh anak-anak yang terkena dampak tetapi masyarakat pada umumnya," kata Njoku sambil mendesak media untuk membantu mengatur agenda saat Nigeria bersiap untuk pemilihan Februari mendatang.
Share :
Terpopuler
Jum'at, 22 Februari 2019 13:48
Pantau Video: Usai Tilang Truk Cabai, Begini Nasib Dua Oknum Polisi Sekarang
Jum'at, 22 Februari 2019 11:10
Saham Nike Anjlok, Setelah Sepatu Atlet Basket Robek Saat Pertandingan
Jum'at, 22 Februari 2019 17:45
Benarkah Sakit Kepala Hingga Pegal di Tengkuk Leher Belakang Gejala Hipertensi?
Jum'at, 22 Februari 2019 05:00
Bro, Banyak-banyakin Push-Up Deh! Ingat Penyakit
Jum'at, 22 Februari 2019 12:30
10 Negara Ini akan Dominasi Ekonomi Dunia, Indonesia Urutan 3 Salip China
terkini
Minggu, 24 Februari 2019 07:20
Malam Munajat 212 Disebutkan Dipolitisisasi, Begini Tanggapan Bawaslu
Minggu, 24 Februari 2019 06:27
MotoGP 2019: Zarco Sebut KTM Masih Perlu Perbaikan Jika Ingin Saingi Yamaha
Minggu, 24 Februari 2019 03:15
Kacau, Istri Cantik Presiden Guatemala Diduga Lakukan Penipuan Cek Palsu
Minggu, 24 Februari 2019 00:10
Anggota DPR Arteria Dahlan Desak Kapolres Tangkap Kepala Diskominfo Tulungagung, Ada Apa?
Sabtu, 23 Februari 2019 23:16
System message!
Terima kasih telah memberikan komentar.System message!
Anda tidak dapat memberikan komentar. Mohon login/registrasi terlebih dahulu.System message!
Mohon maaf..Gagal mengirim komentar. Mohon coba kembali nantiKomentar :