Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Warning dari BI: Korporasi Diminta Tak Gegabah Borong Valas

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Warning dari BI: Korporasi Diminta Tak Gegabah Borong Valas

Pantau.com - Bank Indonesia (BI) meminta dunia usaha tidak memaksakan diri untuk "memborong" valuta asing dalam jumlah besar saat ini jika tidak diperlukan, supaya tekanan nilai tukar rupiah dapat berkurang.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dunia usaha bisa memanfaatkan fasilitas penukaran (swap) lindung nilai (hedging) ataupun "forward" agar tidak menderita kerugian dari selisih kurs saat menarik valas beberapa waktu mendatang.

"Bagi korporasi yang butuhkan valasnya enam bulan lagi, tidak usah 'nubruk' dolar," katanya,  saat jumpa pers di Gedung BI Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/3018).

Baca juga: Bukan Karena Lira Turki, Ini Penyebab BI Menaikkan Suku Bunga Acuan

Dalam beberapa hari terakhir, bank sentral bisa membuka dua kali fasilitas kepada pelaku pasar untuk menggunakan "swap" atau sederhananya disebut barter dengan agunan.

Fasilitas "swap" pada pagi hari ditujukan bank sentral untuk operasi moneter guna menjaga kecukupkan likuiditas. Fasilitas "swap" kedua di siang hari untuk lindung nilai dari volatilitas kurs.

Baca juga: Gubernur BI 'Bocorkan' Kondisi Perekonomian Indonesia

"Jika ada kebutuhan rupiah dan ingin ingin memegang dolarnya, bisa memanfaatkan 'swap hedging' ini sepanjang punya 'underlying'-nya (kolateral)," ujar dia.

Saat ini, melalui operasi moneter BI, menurut Perry, biaya atau bunga "swap" sudah lebih murah namun tetap terbentuk dari mekanisme pasar. Maka dari itu, "swap" lindung nilai, menurut Perry, semestinya bisa dimanfaatkan dunia usaha.

Misalnya, untuk tenor "swap" satu bulan telah menurun dari 4,85 persen menajdi 4,62 persen. Kemudian "swap" tenor satu tahun telah menurun dari 5,18 persen menjadi 4,9 persen setelah.

Penulis :
Nani Suherni