
Pantau - Resesi global tahun depan diprediksi bakal memengaruhi jumlah pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, resesi menjadi tantangan sektor parekraf di Indonesia.
"Menghadapi resesi juga menjadi tantangan kita di tahun depan," kata Sandiaga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2022 Kemenparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta, Senin (28/12/2022).
Sandiaga mengungkapkan, kendati isu resesi di 2022 jadi tantangan bagi sektor parekraf, namun Kemenparekraf bakal tetap pasang target jumlah kunjungan wisman mencapai 3,6 juta orang di tahun depan.
Hal itu dikarenakan, adanya demand alias pencarian kegiatan berwisata di Indonesia sudah melampaui target sekitar 2,8 miliar.
Sandiaga menyebutkan, target demand itu telah mengungguli negara Asia Tenggara lainnya antara lain Vietnam, Thailand, serta Malaysia.
Oleh karenanya, kata Sandi, tantangan resesi tahun depan menjadi salah satu fokus terbesar bagi sektor Parekraf.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah kursi penerbangan, diharapkan akan lebih banyak ketersediaan kursi bagi wisatawan mancanegara maupun lokal.
"Dan mudah-mudahan nanti tiket pesawat akan lebih terjangkau," katanya.
Di samping itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya menambahkan, guna menyiasati isu resesi di 2023, Kemenparekraf bakal menyasar wisman mengingat tingkat ekonominya terbilang baik.
"Kita menyasar wisman yang negaranya masih bagus (ekonominya), cenderung mengalami GDP moderat rendah," tuturnya.
Nia mengatakan, sejumlah negara yang dinilai memiliki ekonomi bagus dan menjadi fokus utama Kemenparekraf antara lain India, Malaysia, China, Singapura, dan Australia.
Tak lupa pula, potensi pemesanan tiket wisman ke Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 123 ribu.
"Menghadapi resesi juga menjadi tantangan kita di tahun depan," kata Sandiaga dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2022 Kemenparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta, Senin (28/12/2022).
Sandiaga mengungkapkan, kendati isu resesi di 2022 jadi tantangan bagi sektor parekraf, namun Kemenparekraf bakal tetap pasang target jumlah kunjungan wisman mencapai 3,6 juta orang di tahun depan.
Hal itu dikarenakan, adanya demand alias pencarian kegiatan berwisata di Indonesia sudah melampaui target sekitar 2,8 miliar.
Sandiaga menyebutkan, target demand itu telah mengungguli negara Asia Tenggara lainnya antara lain Vietnam, Thailand, serta Malaysia.
Oleh karenanya, kata Sandi, tantangan resesi tahun depan menjadi salah satu fokus terbesar bagi sektor Parekraf.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah kursi penerbangan, diharapkan akan lebih banyak ketersediaan kursi bagi wisatawan mancanegara maupun lokal.
"Dan mudah-mudahan nanti tiket pesawat akan lebih terjangkau," katanya.
Di samping itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kemenparekraf, Nia Niscaya menambahkan, guna menyiasati isu resesi di 2023, Kemenparekraf bakal menyasar wisman mengingat tingkat ekonominya terbilang baik.
"Kita menyasar wisman yang negaranya masih bagus (ekonominya), cenderung mengalami GDP moderat rendah," tuturnya.
Nia mengatakan, sejumlah negara yang dinilai memiliki ekonomi bagus dan menjadi fokus utama Kemenparekraf antara lain India, Malaysia, China, Singapura, dan Australia.
Tak lupa pula, potensi pemesanan tiket wisman ke Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 123 ribu.
#resesi global#Kemenparekraf#Ancaman Resesi#2023#Resesi Ekonomi#Sandiaga Uno#wisman#wisatawan mancanegara
- Penulis :
- khaliedmalvino