
Pantau.com - Dari peso Argentina hingga lira Turki, mata uang negara-negara berkembang mengalami penurunan cukup drastis. Kedua negara ini mengalami guncangan perekonomian pula. Faktornya selain kenaikan suku bunga AS, bentrokan politik dan perang perdagangan global juga menjadi penyebab.
Kekhawatiran tentang Argentina dan Turki telah mendorong investor yang gugup untuk mundur dari ekonomi lain yang dipandang rentan. Bahkan, mata uang Indonesia pada Jumat (31 Agustus 2018) juga mengalami level terendah terhadap dolar AS sejak krisis keuangan Asia 20 tahun lalu.
Lima negara berkembang yang terkena dampak perang dagang;
1. Turki
Mata uang Turki telah dihancurkan oleh campuran kuat politik konfrontatif, kebingungan kebijakan ekonomi dan kenaikan suku bunga AS. Lira telah jatuh lebih dari 40% terhadap dolar AS sejak Januari.
Banyak perusahaan Turki telah berusaha untuk menurunkan biaya pinjaman mereka dalam beberapa tahun terakhir dengan mengambil pinjaman dalam mata uang asing. Para pengamat khawatir mereka sekarang bisa jatuh di belakang pinjaman karena pelanggan membayar mereka di lira.
Baca juga: Mirip Turki, Ini Perjalanan Krisis Venezuela yang Wajib Diwaspadai
Presiden Recip Tayyip Erdogan telah membuat investor terkesima dengan menolak seruan kenaikan suku bunga untuk mencoba mengendalikan inflasi yang merajalela.
Analis mengatakan kerusakan sudah muncul dalam data ekonomi. Kemerosotan lira telah menyebabkan orang-orang Turki dan perusahaan tiba-tiba merasa lebih buruk, memukul pengeluaran konsumen dan kepercayaan bisnis.
"Tidak ada jauh dari kenyataan bahwa ekonomi Turki mengalami kemerosotan yang mendalam," Jason Tuvey, ekonom senior emerging market di perusahaan riset Capital Economics, mengatakan dalam sebuah catatan kepada kliennya pekan ini.
- Penulis :
- Nani Suherni