
Pantau.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa sejumlah langkah strategis telah dilakukan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) serta untuk memperkuat devisa negara.
Hal ini sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan impor dan memperkuat devisa
Adapun yang sudah dilakukan Kementerian ESDM adalah menata ulang proyek ketenagalistrikan, penerapan perluasan mandatori B20, meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), hingga kebijakan hasil ekspor sumber daya alam untuk penguatan devisa nasional.
"Kami harap semua pihak dapat mendukung kebijakan Pemerintah demi melindungi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi.
Baca juga: Penerimaan Migas Positif, Menteri Jonan: Pemerintah Tak Rencana Naikkan Harga BBM
Sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan menegaskan bahwa penerimaan negara di sub sektor minyak dan gas bumi (migas) menunjukkan capaian angka positif pada semester pertama 2018.
Sehingga meskipun rupiah sedang melemah Pemerintah untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pemerintah tidak merencanakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat," tegas Jonan, dalam bincang dengan media di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Jonan menyampaikan bahwa sampai dengan semester pertama tahun 2018 penerimaan negara lebih baik dari periode yang sama di tahun 2017.
- Penulis :
- Nani Suherni