HOME  ⁄  Ekonomi

Purwakarta Diteropong Raup 52.336 Ton Gabah Saat Panen Raya Musim Gadu

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Purwakarta Diteropong Raup 52.336 Ton Gabah Saat Panen Raya Musim Gadu
Pantau - Panen raya musim tanam gadu pada Juli hingga Agustus di wilayah Purwakarta, Jawa Barat diproyeksikan bakal menghasilkan 52.336 ton gabah kering giling. Hal itu disebutkan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta,

"Hari ini kita melaksanakan panen bersama sebagai tanda dimulainya panen raya musim tanam gadu pada Juli hingga Agustus," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, di sela panen bersama, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Minggu (16/7/2023)..

Musim tanam gadu adalah musim tanam yang tidak ada pengairannya dan mengandalkan air hujan alias tadah hujan. Musim tanam gadu ini dimulai pada April sampai Juli.

Ia menyampaikan, sesuai dengan data Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, proyeksi panen raya Juli-Agustus akan menghasilkan 52.336 ton gabah kering giling atau setara dengan 33.552 ton beras.

Proyeksi angka produksi padi pada panen raya Juli-Agustus itu dihasilkan dari areal persawahan seluas 9.801 hektare.

Menurut dia, panen raya musim gadu pada tahun ini akan semakin meningkatkan kapasitas produksi beras, sekaligus memantapkan Purwakarta sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang selalu mengalami surplus pangan.

Disebutkan, sesuai dengan hitungan proyeksi panen raya yang akan menghasilkan 52.336 ton gabah kering giling, maka total produksi padi di Purwakarta sepanjang Januari-Agustus akan mencapai 197.720 ribu ton gabah kering giling.

Artinya, produksi padi di Purwakarta hingga Agustus nanti akan mencapai 81,5 persen dari total target produksi tahun 2023 sebanyak 242.514 ton gabah.

Anne mengatakan, angka kebutuhan beras masyarakat Purwakarta per tahun mencapai 87.447,6 ton. Dibandingkan dengan angka produksi beras yang cukup tinggi, maka kebutuhan beras masyarakat sangat terpenuhi bahkan surplus.

"Angka produksi padi yang mengalami surplus yang tinggi ini memberikan harapan besar bagi kita dalam terus menjaga ketersediaan pangan dan mencukupi kebutuhan masyarakat," katanya.

Sementara itu, terkait dengan ancaman kemarau panjang sebagai dampak dari El Nino, bupati mengingatkan jajarannya untuk terus mempersiapkan langkah mitigasi atau langkah antisipasi.

Ia meminta agar semua infrastruktur sumber daya air dikelola dengan baik untuk memastikan lahan pertanian memperoleh pasokan air selama musim kemarau.

"Langkah mitigasi menghadapi El Nino harus dipersiapkan secara matang, sehingga target produksi pangan tetap bisa dicapai," imbuh dia.
Penulis :
Ahmad Munjin