
Pantau – Pada skenario terbaiknya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (20/7/2023) ditengarai potensial berbalik menguat untuk menguji resistance 6.594-7.013. Empat saham potensial cuan disuguhkan sebagai bahan pertimbangan para pemodal melakukan pembelian di harga bawah alias buy on weakness. Apa saja?
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 5,51 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.835,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,09 persen ke posisi 959,23.
Analis senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, kemarin IHSG ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 6.830 dan masih didominasi volume penjualan. “Penutupan IHSG pun berada di bawah Moving Average (MA) 200,” katanya dalam kajian yang diterbitkan di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Pada skenario terbaiknya, sambung dia, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (a) dari wave [iii], sehingga IHSG akan berbalik menguat untuk menguji 6.594-7.013. “Namun demikian, waspadai akan koreksi yang lebih dalam pada IHSG,” ujarnya seraya mewanti-wanti.
Jika terkoreksi turun, indeks saham domestik bakal menguji 6.740-6.794 untuk membentuk wave iv dari wave (i) dari wave [iii]. “Secara teknikal, support IHSG berada di 6.783 dan 6.744 serta resistance 6.945 dan 7.090,” ungkap dia.
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
Saham ARTO terkoreksi 5,6 persen dan ditutup ke 3.020 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. Koreksi turun dari ARTO pun berada di bawah MA20.
Saat ini, posisi ARTO diperkirakan sedang berada di wave 2, sehingga ARTO masih rawan untuk melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Buy on Weakness: 2.560-2.920
Target Harga: 3.520, 3.780
Stoploss: di bawah 2.240
Saham BEST terkoreksi 1 persen dan ditutup ke 189 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama belum mampu menembus 195 sebagai resistancenya, maka posisi saham saat ini diperkirakan sedang berada di wave [iv] dari wave 3, sehingga BEST masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Buy on Weakness: 177-184
Target Harga: 204, 214
Stoploss: di bawah 167
Saham DOID terkoreksi ke 402 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi DOID diperkirakan sedang berada di akhir wave (iii) dan rawan terkoreksi untuk membentuk wave (iv) dari wave [iii], manfaatkan koreksi DOID untuk melakukan buy on weakness.
Buy on Weakness: 370-398
Target Harga: 426, 444
Stoploss: di bawah 356
Saham TINS ditutup flat pada level 990 dan pergerakannya masih didominasi dengan volume penjualan. Selama TINS belum mampu menembus 1.020 sebagai resistancenya, maka posisi TINS saat ini diperkirakan sedang membentuk wave (ii) dari wave [iii]. Karena itu, pelaku pasar memanfaatkan koreksi saham ini untuk melakukan buy on weakness.
Buy on Weakness: 935-965
Target Harga: 1.045, 1.095
Stoploss: di bawah 880
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 5,51 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.835,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,09 persen ke posisi 959,23.
Analis senior MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, kemarin IHSG ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 6.830 dan masih didominasi volume penjualan. “Penutupan IHSG pun berada di bawah Moving Average (MA) 200,” katanya dalam kajian yang diterbitkan di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Pada skenario terbaiknya, sambung dia, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (a) dari wave [iii], sehingga IHSG akan berbalik menguat untuk menguji 6.594-7.013. “Namun demikian, waspadai akan koreksi yang lebih dalam pada IHSG,” ujarnya seraya mewanti-wanti.
Jika terkoreksi turun, indeks saham domestik bakal menguji 6.740-6.794 untuk membentuk wave iv dari wave (i) dari wave [iii]. “Secara teknikal, support IHSG berada di 6.783 dan 6.744 serta resistance 6.945 dan 7.090,” ungkap dia.
Saham-Saham Pilihan
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
PT Bank Jago Tbk (ARTO)
Saham ARTO terkoreksi 5,6 persen dan ditutup ke 3.020 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. Koreksi turun dari ARTO pun berada di bawah MA20.
Saat ini, posisi ARTO diperkirakan sedang berada di wave 2, sehingga ARTO masih rawan untuk melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Buy on Weakness: 2.560-2.920
Target Harga: 3.520, 3.780
Stoploss: di bawah 2.240
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
Saham BEST terkoreksi 1 persen dan ditutup ke 189 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama belum mampu menembus 195 sebagai resistancenya, maka posisi saham saat ini diperkirakan sedang berada di wave [iv] dari wave 3, sehingga BEST masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness.
Buy on Weakness: 177-184
Target Harga: 204, 214
Stoploss: di bawah 167
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
Saham DOID terkoreksi ke 402 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi DOID diperkirakan sedang berada di akhir wave (iii) dan rawan terkoreksi untuk membentuk wave (iv) dari wave [iii], manfaatkan koreksi DOID untuk melakukan buy on weakness.
Buy on Weakness: 370-398
Target Harga: 426, 444
Stoploss: di bawah 356
PT Timah Tbk (TINS)
Saham TINS ditutup flat pada level 990 dan pergerakannya masih didominasi dengan volume penjualan. Selama TINS belum mampu menembus 1.020 sebagai resistancenya, maka posisi TINS saat ini diperkirakan sedang membentuk wave (ii) dari wave [iii]. Karena itu, pelaku pasar memanfaatkan koreksi saham ini untuk melakukan buy on weakness.
Buy on Weakness: 935-965
Target Harga: 1.045, 1.095
Stoploss: di bawah 880
Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.
- Penulis :
- Ahmad Munjin