Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Punya Lo Kheng Hong Longsor, Saatnya Serok Saham-Saham Sehat dan Murah

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Punya Lo Kheng Hong Longsor, Saatnya Serok Saham-Saham Sehat dan Murah
Foto: Layar digital pergerakan harga saham di BEI. (Antara/Reno Esnir)

Pantau – Penurunan mayoritas saham yang dimiliki oleh maestro investasi Lo Kheng Hong ditengarai jadi indikasi tekanan masif pada bursa saham domestik. Meski demikian, itu jadi peluang untuk mengumpulkan saham-saham sehat dengan valuasi murah.

Pada sesi pertama perdagangan Rabu (2/8/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 13,16 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.873,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,85 poin atau 0,30 persen ke posisi 960,60.

Kepada Pantau.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (1/8/2023) malam, Pengamat dan Praktisi Pasar Saham Sem Susilo memberikan rincian penjelasannya berikut ini: 

Masif

Saham-saham yang dimiliki maestro investasi Tanah Air, Lo Kheng Hong alias LKH merupakan saham sehat bervaluasi murah. Hari ini saham-saham tersebut mayoritas berada di zona merah. “Artinya, bursa kita sedang dalam tekanan masif,” ujar Sem.

Mayoritas saham-saham yang dimiliki Lo Kheng Hong melemah pada Selasa (1/8/2023). (Sumber: Dok. Pribadi Sem Susilo)

Temporer

Sem memperkirakan, koreksi turun masif pasar yang terjadi saat ini hanya bersifat psikologis dan temporer. Sebab, secara fundamental ekonomi nasional masih sangat sehat. Ini terindikasi dari Indeks PMI Manufaktur yang dirilis Selasa (1/8/2023) mengalami progres yang meyakinkan.

Bandar

Menurut dia, disinyalir bandar menumpangi mementum tensi politik untuk shortsell sekaligus untuk menampung saham murah. Itu sebagai persiapan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus alias breakout resistance psikologis 7.000 dan panen raya di Agustus 2023.

Positif

Ia menyarankan para pelaku pasar dan investor saham untuk tetap berpikir positif bahwa proses pasar diperlukan untuk menbentuk mentalitas tangguh. Mentalitas pemenang. 

“Pasar bebas hambatan hanya akan menghasilkan trader rapuh yang tidak siap melewati proses pasar,” timpal Sem.

Peluang

Koreksi masif pasar saham, sambung dia, telah menghasilkan peluang baru, yaitu peluang akumulasi saham-saham sehat yang pullback alias berbalik arah menyentuh area support dengan risiko rendah.

Saham-Saham Pilihan

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah: 

PT Timah Tbk (TINS) di 925

Saran beli: 900-925

Target harga: 1200

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) di 3.000

Saran Beli: 2.950-3.000

Target harga: 4.000

PT Jababeka Tbk (KIJA) di 150

Saran beli: 145-150

Target harga: 200

Penyanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin