
Pantau - Tak semua pedagang di Tanah Abang yang usahanya merasa terganggu dengan kehadiran TikTok Shop.
Salah seorang pedagang perlengkapan muslim bernama Nadia, justru mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi tersebut dalam mempromosikan dagangannya.
Selama ini, menurutnya, mereka hanya mendapatkan pemasukan besar saat musim haji dan Lebaran. Selebihnya, sepi pembeli.
Nadia mengatakan, selama satu tahun terakhir, hampir seluruh pedagang di Tanah Abang mulai familiar cuap-cuap secara live di TikTok Shop, termasuk dirinya.
Nadia sudah setahun bergabung dengan TikTok Shop karena terbukti ampuh mendatangkan cuan meski di luar bulan haji dan lebaran.
"Saat bulan Ramadan, banyak orang beli ke toko kami di Tanah Abang untuk parcel, suvenir. Juga saat musim haji, biasanya pada beli untuk oleh-oleh. Sisanya, 10 bulan itu sepi," terang Nadia, Selasa (27/9/2023).
"Nah, sejak ada TikTok Shop kita fokus jualan di sana, online. Konsumennya jadi lebih banyak lagi, lebih luas dari mana-mana. Ada yang dari Papua, Timika, Kalimantan, Sulawesi karena memang harganya lebih murah," ujar pemilik akun @TokoPutriBungsu ini.
Oleh karena itu, Nadia dan teman-temannya kebingungan ketika ada wacana untuk memisahkan fitur jualan di TikTok.
"Orang-orang yang berbelanja di TikTok itu emang sebenarnya tidak niat berbelanja. Hanya saja ketika melihat konten yang kami buat terlihat menghibur, ada sisi humanis yang tersentuh. Ini yang kemudian membuat mereka tertarik," ungkap Nadia.
Nadia mengatakan hal ini, karena ia pernah mengalami mendapatkan jumlah penonton live hanya sedikit. Itu karena konten yang mereka tampilkan biasa saja.
Namun saat digarap serius, dengan menghadirkan sebuah drama, dibumbui hal-hal yang lucu, konten live mereka menjadi lebih menarik.
"Bahkan konten kita pernah booming sampai ditonton 3 juta kali," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas