
Pantau.com - Konsultan properti Colliers International menyatakan menguatnya nilai dolar Amerika Serikat terhadap rupiah bakal berdampak kepada para penyewa ruang ritel di sejumlah pusat perbelanjaan.
"Implikasi (pelemahan rupiah terhadap dolar) akan lebih besar kepada mereka yang punya toko atau penyewa di pusat ritel," kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam paparan properti di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Menurut Ferry Salanto, hal tersebut karena barang yang dijual, terutama di mal-mal kelas atas di kota-kota besar seperti Jakarta, biasanya adalah barang-barang impor.
Baca juga: Bantu Kerek Devisa, Perusahaan Mulai Ubah Transaksi Dolar ke Rupiah
Ia juga mengemukakan, sejak adanya moratorium pembangunan mal di Jakarta dari beberapa tahun terakhir, maka tambahan pasokan ruang ritel di CBD atau sentra bisnis Jakarta tidak sebesar di non-CBD.
Diperkirakan jumlah pasokan di wilayah Bodetabek atau daerah penyangga Jakarta juga akan turun, karena jumlah pasokan yang dinilai masih cukup tinggi, khususnya di wilayah Tangerang di barat Ibu Kota.
"Ada ketidakseimbangan antara jumlah pasok masuk dan laju permintaan," katanya.
Sedangkan untuk para pemilik properti pusat perbelanjaan atau mal, ujar dia, bila kenaikan nilai dolar terhadap AS masih dalam perubahan nilai tukar 15-20 persen, maka pelaku ritel diperkirakan masih bisa beradaptasi dengan mengurangi profit margin.
- Penulis :
- Nani Suherni